Saham Tokyo Turun Terendah Sejak September 2015

INILAHCOM, Tokyo – Saham-saham Tokyo merosot ke penutupan terendah mereka sejak akhir September, Selasa (12/01/2015). Itu terpukul penguatan yen ketika para investor kembali dari hari libur umum untuk mengejar ketinggalan di tengah aksi jual regional akibat kekhawatiran China.

Indeks acuan Nikkei 225 memperpanjang rekor penurunan beruntun dari minggu lalu, menghapus lebih banyak dari keuntungan yang dibuat tahun lalu, karena turunnya harga minyak membebani saham-saham yang terkait energi. Pasar saham unggulan (blue-chip) Jepang — merupakan indeks berkinerja terbaik pada 2015 — memulai 2016 dengan enam kerugian beruntun untuk pertama kalinya setelah aksi jual melanda ekuitas China mengirim ketakutan ke lantai perdagangan global.

“Para investor mempertanyakan kapan pelemahan yuan dan penurunan di pasar saham Tiongkok akan berhenti dan kekhawatiran atas perekonomian Tiongkok sedang memperburuk sentimen pasar,” tegas Toshihiko Matsuno dari SMBC Friend Securities Co, mengatakan kepada Bloomberg News sesaat sebelum pasar dibuka, Selasa (12/01/2015).

Indeks Nikkei turun 2,71 persen atau 479,00 poin menjadi 17.218,96, sementara indeks Topix dari seluruh saham papan utama kehilangan 3,13 persen atau 45,37 poin menjadi 1.401,95. Shanghai kehilangan 5,3 persen pada Senin, sementara Wall Street berakhir dengan keuntungan moderat. Pasar keuangan di Tokyo ditutup pada Senin untuk hari libur nasional. Sesaat sebelum pasar Tokyo dibuka pada Selasa, pemerintah mengatakan Jepang mencatat surplus transaksi berjalan untuk bulan ke-17 berturut-turut pada November, memberikan dukungan bagi upaya Perdana Menteri Shinzo Abe meningkatkan ekonomi nomor tiga di dunia itu.

Surplus dalam ukuran perdagangan terluas mencapai 1,14 triliun yen pada November, naik dari 440,2 miliar yen setahun sebelumnya, kata kementerian keuangan. Dolar melemah terhadap yen, diambil 117,33 yen dari 117,77 yen pada Senin di New York. Greenback telah kehilangan lebih dari dua persen terhadap yen sejauh tahun ini — kabar buruk bagi eksportir Jepang karena penjualan dan keuntungannya di luar negeri menjadi berkurang ketika dipulangkan.

Saham Toyota kehilangan 1,58 persen menjadi 6.755 yen, sementara saham operator Uniqlo, Fast Retailing, kelas berat pasar, turun 1,33 persen menjadi 37.630 yen, dan Sony merosot 5,29 persen menjadi 2.675 yen.

Saham perusahaan eksplorasi energi Inpex turun 5,82 persen menjadi 1.035 yen, sementara JX Holdings turun 5,60 persen pada 441,6 yen. Raksasa ritel Aeon merosot 9,97 persen menjadi 1.602 yen setelah pada Jumat mengumumkan kerugian kuartal ketiga.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*