Saham TINS Terjun Bebas Dari Puncak Tertinggi 22 Bulan

Setelah berhasil rally kencang selama 3 hari berturut hingga mencapai posisi tertinggi sejak terakhir Januari 2015, terjun bebas memangkas kekuatan rally 2 hari jelang akhir perdagangan sesi pertama hari Rabu (9/11). Sebelumnya saham PT Timah Tbk.(TINS) sudah bangun dari pergerakan sideways selama 3 bulan setelah perseroan melaporkan kinerja keuangan yang mengejutkan pasar 2 pekan lalu.

Pada perdagangan bursa saham hari  Rabu (9/11) saham TINS dibuka lemah pada level 1205 dan kini bergerak turun pada level 1135. Volume saham yang diperdagangkan hari sebelumnya mencapai 61,4 juta lembar saham, untuk hari ini baru mencapai 428 ribu  lot saham. Saham terjun bebas dikarenakan sentimen global yang melemahkan IHSG.

Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham TINS perdagangan sebelumnya bergerak rally dengan  indikator MA teru  mendaki dan indikator Stochastic  serta RSI bergerak bergerak datar di area jenuh beli.

Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik didukung  +DI  bergerak naik juga   menunjukan pergerakan TINS rawan koreksi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi nilai saham selanjutnya   pada kisaran 1110-1250.

Pergerakan saham PT Timah Tbk (TINS)  yang rally sejak 2 pekan lalu oleh karena kenaikan harga timah masih terus melaju pekan ini, apalagi sejak perseroan melaporkan kinerja keuangan yang cukup mengejutkan. Beberapa hari lalu

Mengamati pergerakan saham di lantai bursa hari Kamis (3/11), saham TINS sempat dibuka menurun oleh profit taking ke posisi 950 setelah perdagangan sebelumnya melonjak 6 persen lebih hingga capai posisi tertinggi 20 Bulan sejak Maret 2015. Namun beberapa saat kemudian saham diburu investor asing hingga naik 2 persen lebih ke posisi 975.

Melihat kinerja keuangan TINS yang terakhir,  perseroan mendulang keuntungan hingga 5 kali lipat periode Q3-2016 lalu  setelah tahun sebelumnya merugi. TINS mendapatkan laba sebesar Rp50,65 miliar setelah setahun sebelumnya hanya mendapatkan Rp 10,47 miliar. Kinerja ditopang oleh efisiensi biaya produksi dan kenaikan harga timah dengan penurunan pendapatan. Revenue TINS hanya  Rp4,68 triliun, atau turun 8 persen lebih dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sebagai informasi kenaikan harga timah sekarang menjadi US$ 17.30 per metrik ton setelah sebelumnya US$16.52 per metrik ton.

Lens Hue/VMN/VBN/ Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido S


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*