Saham-saham Wall Street Berakhir Turun Tipis

INILAHCOM, New York – Saham-saham Wall Street berakhir turun tipis, Kamis atau Jumat (30/10/2015) pagi WIB. Itu setelah pertumbuhan ekonomi negara itu pada kuartal ketiga keluar lebih rendah dari yang diperkirakan.

Dow Jones Industrial Average turun 23,72 poin atau 0,13 persen menjadi ditutup di 17.755,80. Indeks S&P 500 turun tipis 0,94 poin atau 0,04 persen menjadi 2.089,41. Indeks komposit Nasdaq turun 21,42 poin atau 0,42 persen menjadi 5.074,27. Produk domestik bruto (PDB) riil AS tumbuh pada tingkat tahunan 1,5 persen di kuartal ketiga, turun dari kenaikan 3,9 persen direvisi pada kuartal kedua dan gagal memenuhi harapan pasar untuk tumbuhn 1,7 persen, Departemen Perdagangan melaporkan Kamis.

Pada basis tahun-ke-tahun, ekonomi Amerika meningkat dua persen pada kuartal ketiga, yang merupakan ekspansi paling lambat sejak kuartal pertama 2014.

“Pertumbuhan lambat karena pelambatan besar dalam membangun persediaan dan pertumbuhan yang solid dalam penjualan akhir adalah berita baik. Permintaan tumbuh pada kecepatan yang solid. Tapi benih-benih pelambatan Q4 sudah ditanam dalam bentuk memperlambat konsumsi dan pelemahan dalam pesanan barang tahan lama,” tegas kepala ekonom FTN Financial, Chris Low, mengatakan dalam sebuah catatan.

Klaim awal untuk tunjangan pengangguran menunjukkan bahwa pasar kerja AS tetap solid. Dalam pekan yang berakhir 24 Oktober, angka pendahuluan disesuaikan secara musiman untuk klaim pengangguran awal mencapai 260.000, di bawah konsensus pasar 265.000, kata Departemen Tenaga Kerja AS, Kamis.

Pergerakan rata-rata empat minggu mencapai 259.250, penurunan 4.000 dari rata-rata tidak direvisi minggu sebelumnya. Ini adalah tingkat terendah untuk rata-rata ini sejak 15 Desember 1973 ketika itu mencapai 256.750. Penjualan pending home atau rumah yang pengurusannya belum selesai di AS mendingin pada September untuk bulan kedua berturut-turut dan merupakan angka indeks terendah mereka pada 2015, menurut Asosiasi Makelar Perumahan Nasional, Kamis.

Pending Home Sales Index menurun 2,3 persen menjadi 106,8 pada September dari sedikit direvisi turun 109,3 pada Agustus. Sementara itu, investor masih memilah-milah pernyataan Federal Reserve yang dirilis Rabu sore setelah pertemuan kebijakan dua hari.

Bank sentral AS mempertahankan suku bunga federal fund tidak berubah, tetapi mengindikasikan pilihan untuk memperketat tingkat kebijakan pada pertemuan berikutnya pada Desember. Pada berita korporasi, saham Time Warner Cable Inc. melonjak 3,55 persen menjadi 191,82 dolar AS setelah perusahaan menyampaikan laba kuartalan di atas perkiraan pasar, namun pendapatan di bawah perkiraan.

Indeks Volatilitas CBOE, sering disebut sebagai ukuran ketakutan Wall Street, naik 1,95 persen menjadi berakhir di 14,61 pada Kamis. Di pasar lain, harga minyak stabil pada Kamis (Jumat pagi WIB) setelah kenaikan tajam satu hari sebelumnya. Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Desember naik 12 sen menjadi menetap di US$46,06 per barel di New York Mercantile Exchange, sementara minyak mentah Brent untuk pengiriman Desember turun 25 sen menjadi ditutup pada US$48,8 per barel di London ICE Futures Exchange.

Dolar AS turun terhadap sebagian besar mata uang utama pada Kamis (Jumat pagi WIB) di tengah laporan PDB lemah negara itu. Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi US$1,0980 dari US$1,0901 di sesi sebelumnya, sementara dolar dibeli 121,11 yen Jepang, lebih rendah dari 121,21 yen di sesi sebelumnya.

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange jatuh pada Kamis (Jumat pagi WIB) karena Fed mengindikasikan bahwa mereka akan mempertimbangkan peningkatan suku bunga di pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Desember. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun US$28,8 atau 2,45 persen, menjadi menetap di US$1.147,30 per ounce. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*