Saham-saham Wall Street Berakhir Merosot

INILAHCOM, New York – Saham-saham di Wall Street berakhir lebih rendah, Rabu atau Kamis (10/12/2015) pagi WIB. Itu karena investor mengambil keuntungan menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve yang akan mengumumkan kenaikan suku bunga.

Dow Jones Industrial Average kehilangan 75,70 poin atau 0,43 persen, menjadi ditutup pada 17.492,30. Indeks S&P 500 berakhir turun 15,97 poin atau 0,77 persen, menjadi 2.047,62. Indeks komposit Nasdaq turun 75,38 poin atau 1,48 persen, menjadi menetap di 5.022,87. Saham Dow Chemical dan DuPont dalam pembicaraan untuk menggabungkan diri, dalam apa yang akan menjadi salah satu transaksi terbesar dalam satu penawaran besar setahun terakhir, Wall Street Journal melaporkan. Kedua saham perusahaan melonjak lebih dari 10 persen pada awal sesi Rabu.

Chevron dan Exxon Mobil juga di antara pencetak kenaikan terbesar, didorong oleh kenaikan harga minyak pada Rabu. West Texas Intermediate untuk pengiriman Januari rebound 2,32 persen pada awal perdagangan Rabu, dan minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari naik 1,94 persen. Tapi harga minyak meyerahkan keuntungan awal sesi dan berbalik lebih rendah pada Rabu sore karena para pedagang mengabaikan laporan penurunan dalam stok minyak mentah AS.

Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Januari turun 35 sen menjadi menetap di US$37,16 per barel di New York Mercantile Exchange, sementara minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari turun 15 sen menjadi ditutup pada US$40,11 per barel di London ICE Futures Exchange. Di pasar Asia, saham-saham Tokyo melemah menyusul kinerja mengecewakan di AS dan bursa Eropa di tengah kekhawatiran untuk pemulihan ekonomi global, dan data pesanan mesin kuat gagal mengangkat sentimen pasar. Saham China ditutup bervariasi dengan indeks patokan komposit Shanghai naik 0,07 persen.

Indeks ChiNext, yang melacak papan bergaya NASDAQ untuk perusahaan-perusahaan sedang tumbuh China, merosot 0,88 persen. Indeks Volatilitas CBOE, sering disebut sebagai ukuran ketakutan Wall Street, naik 11,42 persen menjadi berakhir di 19,61 pada Rabu.

Di pasar lain, dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya karena investor memangkas posisi jangka panjang pada dolar terhadap yen dan euro menjelang pertemuan kebijakan The Fed. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 1,10 persen menjadi 97,393 pada akhir perdagangan.

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik karena dolar AS melemah. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari naik US$1,2 atau 0,11 persen, menjadi menetap di US$1.076,50 per ounce. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*