Saham-saham Grup Bakrie Masih Limbung

INILAHCOM, Jakarta-Analis memperkirakan saham-saham grup Bakrie pada 2017 masih belum terlihat jelas arah pergerakan harga saham-sahamnya.

Apalagi, kata analis PT Reliance Securities Tbk. Robertus Yanuar Hardy, ada anak usaha dari grup ini yang sudah go public tapi menerima kerugian dalam laporan keuangan kuartal III-2016. “Juga ada yang berjuang melakukan reverse stock split,” ujarnya kepada INILAHCOM di Jakarta.

Dia menjelaskan, fundamental saham-saham grup tersebut belum ada yang bergairah. “Tidak ada view yang menarik terhadap saham-saham keluarga Bakrie,” timpal dia.

“Pada 2017, saya tidak tahu fundamentalnya, yang jelas tidak terlalu banyak yang bagus,” kata dia.

Suramnya saham group Bakrie, dia mencontohkan saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang mengalami gagal bayar. Bahkan laporan keuangannya pun sangat lambat, dan hasilnya rugi.

“Kemarin ada beberapa pembayaran tertunda dan gagal bayar obligasi. Ini berarti banyak yang pegang saham,” kata dia.

Untuk harga saham BUMI, lanjut dia, tidak ada target terhadap emiten pertambangan ini. BUMI laporan kurtal III-2016, rugi bersih.

Entitas Grup Bakrie, PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) juga resmi menjual kepemilikan 24% saham dalam PT Newmont Nusa Tenggara milik PT Multi Daerah Bersaing kepada PT Medco Energi Internasional Tbk, pada Juli 2016.

“Enggak ada target harga saham, apalagi masih ada utang,” ucapnya.

Sementara untuk PT Darma Henwa Tbk (DEWA), kata dia, belum banyak terbuka soal aset dan proyek. Atas hal itu, pihaknya sulit mengorek keterangan lebih dalam terhadap prospek kinerjanya ke depan. “Darma Henwa tidak terbuka, baik aset, proyek, sehingga kita sulit memprediksi harga sahamnya,” jelas dia.

Adapun saham group Bakrie lainnya seperti PT. Bakrie Sumatera Plantations Tbk. (UNSP), PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), Bakrie Land Development (ELTY), Berau Coal Energy Tbk (BRAU), Bakrie Telecom Tbk, Energi Mega Persada Tbk, ia juga belum bisa memprediksikan harganya untuk 2017.

Sementara itu, Menurut analis Minna Padi Investama, Christian Saortua mengatakan, grup Bakrie belum ada gebrakan. Dalam pandangannya, target saham-saham grup tersebut juga tidak nampak jelas arah pergerakan harga ke depannya. “Bakrie, saya belum punya pandangan ke depannya seperti apa,” katanya. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*