Saham Asia Melemah Seiring Rencana Penundaan Kenaikan Suku Bunga The Fed

Hong Kong – Bursa saham Asia melemah seiring penundaan kenaikan suku bunga the Fed tahun depan.

Agile Property Holdings Ltd ‎turun 17 persen setelah pimpinan pengembang Tiongkok tersebut terkena dakwaan.

China Taiping Insurance Holding Co turun 9,6 persen ‎setelah mengumumkan penawaran saham. ASX Ltd turun 1,2 persen setelah perdagangan future obligasi dan ekuitas Australia ‎terhenti akibat kesalahan teknis.

Indeks Asia Pasifik di luar Jepang (MXAP) turun 0,6 persen ke 463,49 sejak pukul 16:10 waktu setempat.

The Fed mengumumkan kemungkinan penundaan rencana kenaikan suku bunga, yang mengakibatkan pelemahan di negara berkembang akibat pulihnya ekonomi AS.

“Kami berharap, pasar dapat berjuang tanpa bantuan bank sentral AS. Investor khawatir kebijakan moneter yang tidak wajar ‎belakangan ini akan semakin memperparah pelemahan ekonomi global dan the Fed akan tinggal diam,” kata Kepala Investasi RMG Wealth Management LLP Steward Richardson di London, Senin (13/10).

Tiga hari setelah pertemuan pejabat the Fed pada September lalu, muncul kekhawatiran ekspansi ekonomi AS dan penguatan dolar AS memicu tingginya inflasi dan menghambat kinerja ekspor.

Sementara itu, International Monetary Fund (IMF) mengatakan, jika pulihnya perekonomian global lebih lambat dari yang diperkirakan, kemungkinan pertumbuhan ekonomi AS‎ bisa membuat the Fed lebih lama menaikan suku bunga.

IMF pekan lalu menurunkan target pertumbuhan ekonomi global tahun depan menjadi 3,8 persen dari sebelumnya empat persen.‎

Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,6 persen, sementara indeks NZX 50 Selandia Baru kembali turun 1,1 persen. Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,7 persen, sementara indeks Taiex Taiwan turun 2,8 persen.

Indeks Straits Times Singapura turun 0,8 persen. Sementara, Indkes S&P BSE Sensex India turun 0,2 persen.

Indeks komposit Shanghai turun 0,4 persen. Indeks enterprise Hang Seng turun 0,2 persen. Indeks Hang Seng (HSI) naik 0,2 persen setelah sempat turun 0,9 persen.‎ Indeks futures S&P 500 turun 0,2 persen.

Ekspor Tiongkok hari ini tercatat naik 15,3 persen years to date, tertinggi sejak Februari 2013.


Distribusi: BeritaSatu – Pasar Modal

Speak Your Mind

*

*