INILAH, Washington – Bank sentral AS, The Fed kemungkinan masih akan mempertahankan suku bunga dalam pertemuan yang digelar minggu ini.
Federal Open Market Committee, komite pembuat kebijakan bank sentral ini, ingin mempertahankan patokan target suku bunga pinjaman di kisaran 0,5% hingga 0,75%.
Pada Desember lalu, The Fed menaikkan terget seperempat poin atau 25 basis poin. Ini kenaikan kali kedua dalam 10 tahun.
Dalam pertemuan resmi The Fed, indikasi kuat akan dilakukannya normalisasi secara bertingkat. “Ukuran konsumen dan sentimen bisnis telah membaik belakangan ini,” kata komite pada Rabu (1/2/2017).
Wall Street memang telah menunjukkan optimisme sejak Donald Trump melakukan kampanye. Alhasil, nilai saham membaik, langkah-langkah bisnis, investor dan sentimen konsumen juga menguat.
“Ada dikotomi yang terjadi sejak pemilihan antara ukuran sentimen dan aktivitas nyata,” kata Mark Doms, senior ekonom dan managing Director Nomura, dikutip dari CNBC.
Trump menjanjikan program pemangkasan pajak, mengurangi peraturan dan pengeluaran pemerintah, serta menggenjot infrastruktur.
Selama bertahun-tahun, The Fed mendorong stimulus fiskal yang lebih untuk kebijakan moneter agresif. Jelas-jelas The Fed mendukung kebijakan penguatan lebih lanjut dan mengharapkan inflasi 2%.
Meskipun berulang-ulang menyatakan bahwa kebijakan moneter akan akomodatif, pejabat The Fed menyatakan akan menaikkan tiga kali suku bunga di tahun ini.
Ekspektasi pasar adalah agar The Fed mengurangi keagresifannya dan hanya menaikkan dua kali pada Juni dan Desember pada tahun ini. [ipe]
—
Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal
Speak Your Mind