Rupiah Turun Terhadap Dolar AS Jelang Rapat FOMC

INILAHCOM, Jakarta – Nilai tukar rupiah yang tertransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa (08/12/22015) sore, bergerak melemah tujuh poin. Rupiah menjadi Rp13.867 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.860 per dolar AS.

“Laju nilai tukar rupiah bergerak dalam kisaran yang terbatas dengan kecenderungan melemah tipis terhadap dolar AS menjelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang akan membahas rencana kenaikan suku bunga acuan AS pada pertengahan Desember ini,” tegas Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk Rully Arya Wisnubroto di Jakarta.

Di tengah aksi tunggu pertemuan FOMC itu, ia mengatakan pelaku pasar uang cenderung menempatkan asetnya dalam bentuk mata uang yang masuk dalam kategori safe haven, salah satunya mata uang dolar AS. “Pelaku pasar uang cenderung hati-hati untuk masuk ke aset berisiko seraya menunggu reaksi pasar global paska bank sentral AS menaikan suku bunganya,” jelas dia. Ia mengharapkan paket kebijakan pemerintah dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat segera terasa dampaknya sehingga mampu menahan sentimen negatif terutama yang datang dari eksternal. “Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah cukup positif, diharapkan mampu mendorong ekonomi domestik sehingga menjaga fluktuasi nilai tukar rupiah,” papar dia. Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan mata uang domestik yang melemah juga dibebani oleh data perdagangan Tiongkok yang diluar harapan ekspektasi pasar. “Kondisi Tiongkok yang belum pulih ekonominya masih membebani perekonomian negara berkembang, termasuk Indonesia sehingga sejumlah mata uang dikawasan Asia cenderung menurun,” kata dia. Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI), Selasa (08/12/2015) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp13.853 dibandingkan hari sebelumnya (07/12/2015) di posisi Rp13.837 per dolar AS. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*