Rupiah Tertekan, Dolar AS Diprediksi Rp 14.500-14.600

Jakarta -Nilai tukar rupiah masih akan tertekan penguatan dolar Amerika Serikat (AS). Tekanan ini akan berlangsung sampai pertemuan The Federal Reserve (The Fed) berakhir.

Bank sentral AS itu akan mulai membahas suku bunga acuan mulai Rabu 16 September waktu setempat. Pertemuan berakhir pada Kamis 17 September 2015.

Nah, pada saat itu Gubernur The Fed, Janet Yellen, akan menentukan apakah suku bunga naik atau tetap. Menurut Analis First Asia Capital, David Sutyanto, dari sekarang sampai ada kejelasan The Fed, dolar AS cenderung akan terus menguat.

“Kalau kita lihat bisa sampai di kisaran Rp 14.500-14.600. Tapi tidak akan sampai ke Rp 15.000,” katanya kepada detikFinance, Rabu (16/9/2015).

Saat ini, kata David, sulit menghitung nilai wajar rupiah. Sebab, sentimen kuat yang mempengaruhi rupiah berasal dari luar negeri, terutama ketidakpastian dari The Fed.

“Nanti setelah ada kejelasan dari The Fed, apakah bunga naik atau tidak, baru bisa dihitung nilai wajar rupiah,” katanya.

Kemarin, dolar AS ditutup di kisaran Rp 14.393. Pada pertengahan perdagangan mata uang Paman Sam itu sempat menyentuh titik tertinggi di Rp 14.405.

(ang/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*