Rupiah tak Berkutik Lawan Keperkasaan Dolar AS

INILAHCOM, Jakarta- Dalam sepekan terakhir, nilai tukar rupiah bertekuk lutut di hadapan keperkasaan dolar AS. Semua sentimen mendukung penguatan mata uang paman sam itu. Seperti apa?

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang dilansir Bank Indonesia (BI) dalam sepekan terakhir, nilai tukar rupiah melemah 167 poin (1,19%) ke posisi 14.178 per dolar AS pada pekan yang berakhir Jumat (4/9/2015) dibandingkan akhir pekan sebelumnya di angka 14.011 pada Jumat (28/8/2015).

“Laju rupiah masih bertahan di zona merah,” kata Reza Priyambada, kepala riset NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) kepada INILAHCOM di Jakarta, Minggu (6/9/2015).

Setelah mengalami kenaikan, laju rupiah berbalik melemah tipisdi awal pekan. “Padahal laju dolar AS di pasar spot global sedang mengalami pelemahan terhadap laju Yen,” ujarnya.

Antisipasi akan pelemahan data-data manufaktur global yang akan dirilis di awal minggu ini yang merupakan awal September memberikan tekanan pada mayoritas mata uang. “Akibatnya, pelaku pasar berbalik beralih pada mata uang yang dinilai safe-haven yaitu Yen,” papar dia.

Dari dalam negeri, lanjut dia, pelaku pasar bersikap wait & see terhadap rilis data inflasi yang akan dirilis sehingga membuat laju rupiah tertahan kenaikannya.”Laju rupiah masih berada dalam bearish pattern yang terlihat belum adanya perlawanan dari rupiah sendiri untuk bergerak naik,” tuturnya.

Pelemahan sejumlah indeks manufaktur di Asia sejak Senin (31/8) yang dimotori oleh Korea Selatan dan berlanjut di Selasa (1/9) terutama oleh Tiongkok memberikan tekanan pada sejumlah mata uang Asia dan Rupiah pun ikut terkena imbas negatifnya. “Bahkan, adanya inflasi yang cukup positif tidak cukup kuat membantu laju rupiah untuk berbalik menguat,” tuturnya.

Tidak adanya sentimen positif pada pasar valas dalam negeri membuat laju rupiah masih dalam tekanan jual. “Di sisi lain, masih berlanjutnya pelemahan pada sejumlah mata uang regional membuat laju rupiahpun ikut terkena imbasnya,” ucapnya.

Adanya rilis peningkatan MBA mortgage applications dan perbaikan akan ADP employment change serta nonfarm productivity AS memberikan sentimen positif pada laju dolar AS. “Hingga akhir pekan laju rupiah pun kembali melemah,” tandas dia.

Laju rupiah terus bergerak ke bawah dan di bawah target supportRp14.215. “Rupiah berpeluang melaju dalam kisaran support-resisten 14.265-14.100mengacu pada kurs tengah BI,” imbuhnya. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*