Rupiah Senin Pagi Lesu Menjadi Rp13.085

INILAHCOM, Jakarta – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Senin pagi bergerak melemah sebesar 17 poin menjadi Rp13.085, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.068 per dolar AS.

“Meski melemah, fluktuasi mata uang rupiah relatif masih stabil. Salah satu faktor yang menjaga fluktuasi mata uang domestik itu yakni adanya penjagaan dari Bank Indonesia,” kata analis pasar uang PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong di Jakarta, Senin (7/11/2016).

Ia menambahkan bahwa menjelang akan dirilisnya data produk domestik bruto (PDB) Indonesia untuk periode kuartal ketiga 2016, pelaku pasar cenderung menahan transaksinya menyusul sejumlah proyeksi pertumbuhan PDB relatif mendatar.

“Diharapkan, laju PDB dapat berada di atas 5 persen sehingga membuka potensi bagi mata uang domestik kembali terapresiasi,” katanya.

Dari eksternal, lanjut dia, harga minyak mentah dunia yang masih di bawah level 50 dolar AS juga turut menjadi faktor mata uang komoditas seperti rupiah tertahan lajunya.

Terpantau, harga minyak mentah jenis WTI pada Senin (7/11) pagi ini, berada di level 44,51 dolar AS per barel. Sementara minyak mentah jenis Brent di posisi 45,97 dolar AS per barel.

Analis dari Danareksa Sekuritas, Lucky Bayu Purnomo menambahkan bahwa secara teknikal, potensi kinerja harian mata uang rupiah terhadap dolar AS cenderung masih berada dalam area pelemahan.

“Rupiah berpotensi menguji level Rp13.100Rp13.150 per dolar AS, tren itu juga didukung masih minimnya sentimen positif yang mampu menopang mata uang domestik,” katanya. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*