Rupiah Selasa sore melemah Rp13.867 per dolar

Jakarta (ANTARA News) – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa sore, bergerak melemah sebesar tujuh poin menjadi Rp13.867 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp13.860 per dolar AS.

“Laju nilai tukar rupiah bergerak dalam kisaran yang terbatas dengan kecenderungan melemah tipis terhadap dolar AS menjelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang akan membahas rencana kenaikan suku bunga acuan AS pada pertengahan Desember ini,” ujar Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, Selasa.

Di tengah aksi tunggu pertemuan FOMC itu, ia mengatakan bahwa pelaku pasar uang cenderung menempatkan asetnya dalam bentuk mata uang yang masuk dalam kategori safe haven, salah satunya mata uang dolar AS.

“Pelaku pasar uang cenderung hati-hati untuk masuk ke aset berisiko seraya menunggu reaksi pasar global pasca bank sentral AS menaikan suku bunganya,” katanya.

Ia mengharapkan bahwa paket kebijakan pemerintah dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat segera terasa dampaknya sehingga mampu menahan sentimen negatif terutama yang datang dari eksternal.

“Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah cukup positif, diharapkan mampu mendorong ekonomi domestik sehingga menjaga fluktuasi nilai tukar rupiah,” katanya.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan bahwa mata uang domestik yang melemah juga dibebani oleh data perdagangan Tiongkok yang di luar harapan ekspektasi pasar.

“Kondisi Tiongkok yang belum pulih ekonominya masih membebani perekonomian negara berkembang, termasuk Indonesia sehingga sejumlah mata uang di kawasan Asia cenderung menurun,” katanya.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada hari Selasa (8/12) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp13.853 dibandingkan hari sebelumnya (7/12) di posisi Rp13.837 per dolar AS.

Editor: Fitri Supratiwi

COPYRIGHT © ANTARA 2015


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Speak Your Mind

*

*