Pergerakan rupiah yang negatif pada awal perdagangan hari Selasa (6/6) berhasil dibelokkan ke arah positif kembali, dipicu oleh lemahnya dollar AS terhadap banyak kurs utama global lainnya di pasar spot sesi Asia. Selain pelemahan dollar, rupiah sedikit mendapat tenaga dari penguatan kurs referensi rupiah oleh BI.
Pergerakan rupiah yang positif terhadap dollar AS hingga siang ini belum mengurangi aksi profit taking investor asing, sehingga tercetak net sell sebanyak Rp265 miliar lebih . Dengan tekanan jual modal investor asing tersebut IHSG menurup sesi pertama dengan melemah 0,3%.
Lihat: IHSG 6 Juni Sesi 1 Melemah; Sektor Aneka Industri Merosot 1 Persen
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot siang ini bergerak positif dengan posisi terkini menguat 0,14% dari akhir perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13283/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13285/US$. Pergerakan kurs yang positif hingga siang ini sejalan dengan penguatan yang dilakukan BI terhadap kurs jisdor dan juga kurs transaksi antar bank.
Kurs Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperkuat ke 13285 dari hari sebelumnya 13287 pada hari Jumat (2/6), sedangkan kurs transaksi antar bank menguat ke posisi 13,351.00 dari posisi 13,353.00 perdagangan sebelumnya.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi menguat hingga akhir perdagangan oleh lemahnya posisi dollar AS sepanjang perdagangan hari ini. Sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13310 resistance 13270 per dollar.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind