Rupiah Selasa Pagi Menguat 20 Poin

INILAHCOM, Jakarta – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (9/6/2015) pagi bergerak menguat sebesar 20 poin menjadi Rp13.350 dibandingkan Rp13.370 per dolar AS pada Senin sore.

“Mata uang rupiah sedikit bergerak menguat terhadap dolar AS. Namun, penguatan masih dibayangi oleh data tenaga kerja nonperkebunan serta manufaktur Amerika Serikat yang membaik,” kata Kepala Rsiet NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Selasa (9/6/2015).

Menurut Reza, penguatan rupiah itu cenderung bersifat teknikal dan jangka pendek. Baik sentimen dari dalam negeri maupun global belum ada yang dapat menopang rupiah untuk bergerak menguat lebih tinggi.

“Bank Indonesia memperkirakan rupiah akan menuju titik terlemahnya hingga akhir Juni seiring dengan puncak permintaan dolar AS. Namun demikian, Bank Indonesia diperkirakan terus berada di pasar untuk menjaga stabilitas rupiah,” katanya.

Sementara itu, Chief Economist Mandiri Sekuritas Aldian Taloputra mengatakan bahwa Bank Indonesia yang merevisi beberapa peraturan yang berkaitan dengan transaksi valuta asing, bertujuan untuk memperdalam pasar, terutama di tengah pelaksanaan persyaratan lindung nilai bagi perusahaan dapat menahan pelemahan rupiah lebih dalam.

Dipaparkan, peraturan yang direvisi, yakni PBI No.16/16/PBI/2014 tentang Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah antara Bank dengan Pihak Domestik, PBI No. 16/17/2014 tentang Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah antara Bank dengan Pihak Asing, dan PBI No.5/ 13/2003 tentang Posisi Devisa Neto Bank Umum. Revisi peraturan itu efektif per tanggal 1 Juni 2015.

“Kami melihat kebijakan terbaru BI positif karena akan membantu memperdalam transaksi valutas asing di dalam negeri untuk jangka menengah-panjang. Pasar derivatif yang lebih likuid akan menciptakan pasar yang lebih efisien (biaya hedging yang lebih murah) dan penyerapan yang lebih baik untuk mata uang rupiah,” kata Aldian Taloputra.

Kendati demikian, lanjut dia, pada saat ini Mandiri Sekuritas tetap mempertahankan pandangan bahwa rupiah masih akan berada dalam tren pelemahan untuk tahun ini. Diperkirakan rupiah bisa mencapai Rp13.500 per dolar AS pada kuartal ketiga 2015 sebelum stabil pada level Rp13.300 per dolar AS.

“Kombinasi defisit transaksi berjalan dan ketidakpastian arus modal ditengah normalisasi kebijakan moneter dan resolusi utang di Eropa masih akan memberikan tekanan terhadap rupiah,” katanya. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*