Rupiah Perkasa Lagi, Kurs Rp 14.356 per US$

INILAHCOM, Jakarta – Nilai tukar rupiah antarbank di Jakarta pada Selasa (6/10/2015) dibuka menguat 155 poin menjadi Rp14.356 per US$ di bandingkan sebelumnya Rp 14.511 per US$.

Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, penguatan mata uang Garuda lebih disebabkan data pengangguran Ameriksa Serikat tak sesuai ekspektasi pasar. “Dengan kondisi ini, kemungkinan The Fed menaikkan suku bungas menjadi kecil. Kemungkinan bisa tahun depan,” papar Reza.

Kondisi ini, lanjut Reza berdampak kepada aset negara berkembang semakin di minati inevstor. Terutama, tentu saja dari Indonesia yang menawarkan imbal hasil tinggi serta berbagai kemudahan.

Reza juga mengungkapkan adanya angin segar karena harga komoditas mulai menunjukkan gejala perbaikan. Alhasil, mata uang negara penghasil komoditas berpeluang membaik.

Dari dalam negeri, kata Reza, pasar merespon positif rencana Presiden Jokowi mengumumkan Paket Kebijakan Ekonomi Jilid III yang memuat penurunan tarif dasar listrik (TDL) dan bahan bakar minyak (BBM).

“Kebijakan itu dipercaya dapat mendorong kembali daya beli masyarakat sehingga nantinya perekonomian domestik akan bergerak tumbuh,” papar Reza.

Ekonom Samuel Sekuritas, Rangga Cipta menambahkan, suku bunga antar bank di Indonesia yang mulai turun setelah sempat melonjak tajam, menandakan kondisi likuiditas jangka pendek mulai pulih.

“Dari domestik, muncul sedikit optimisme terhadap gelontoran kebijakan ekonomi pemerintah yang telah dikeluarkan sebelumnya akan berdampak pada ekonomi domestik ke depan. Dalam jangka pendek ruang penguatan masih tersedia,” kata Rangga. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*