INILAHCOM, Jakarta – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, pagi ini, menguat 27 poin menjadi Rp 13.183. Posisi sebelumnya Rp 13.210 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, sejumlah tekanan memicu pelemahan dolar AS. “Adanya optimisme kesepakatan dana talangan utang Yunani untuk menghindari gagal bayar pinjaman pada kreditur internasional menekan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang utama dunia, termasuk rupiah,” kata Ariston di Jakarta, Rabu (3/6/2015).
Selain itu, lanjut Ariston, p0sitifnya data inflasi zona euro di luar perkirakan pasar. “Rebound” inflasi zona Euro itu mengangkat mata uang euro terhadap dolar AS, kondisi itu juga berimbas positif ke mata uang berkembang lainnya.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, data-data Amerika Serikat kurang begitu baik, menambah tekanan bagi dolar AS.
“Rilis peningkatan angka klaim pengangguran Amerika Serikat yang dibarengi dengan turunnnya produk domestik bruto (PDB) menjadi sentimen negatif bagi dolar AS,” katanya.
Meski begitu, dirinya mengingatkan bagwa kenaikan rupiah masih rentan menyusul masih minimnya sentimen positif dari dalam negeri. Jadi, perlu hati-hati. [tar]
—
Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal
Speak Your Mind