Rupiah Naik Pascatekanan Depresiasi September 2015

INILAHCOM, Pekanbaru – Bank Indonesia mencatat bahwa nilai tukar rupiah menguat. Itu setelah mengalami tekanan depresiasi pada September 2015.

“Penguatan nilai tukar rupiah di awal oktober 2015 didukung oleh sentimen positif terkait kemungkinan penundaan kenaikan FFR dan membaiknya optimisme terhadap prospek ekonomi Indonesia,” tegas Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Riau Irwan Mulawarman, di Pekanbaru, Senin (23/11/2015).

Menurut Irwan, penguatan nilasi tukar rupiah di awal oktober 2015 terdukung membaiknya optimisme terhadap prospek ekonomi Indonesia sejalan dengan rangkaian paket kebijakan pemerintah dan paket stabilitas nilai tukar yang dikeluarkan oleh BI. Ia mengatakan, kedua faktor tersebut mendorong masuknya aliran modal asing ke pasar keuangan Indonesia, berdampak pada penguatan rupiah sebesar 9,3 persen dari 13 Oktober 2015 terhadap akhir September 2015.

“Pelemahan rupiah pada September masih lebih rendah dibandingkan dengan real perkembangan Rand Afrika Selatan,” jelas dia. Sementara itu volatilitas rupiah september 2015 sedikit menurun dibandingkan Agustus 2015.

“Dibandingkan dengan mata uang negara peers, volatilitas rupiah lebih rendah dari Real Brasil, Rand Afrika, Ringgit Malaysia dan Lira Turki,” terang dia.

Untuk itu, kata dia, BI menggelontorkan lima paket kebijakan BI dalam paket kebijakan 9 September 2015 adalah memperkuat pengendalian inflasi, menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, memperkuat pengelolaan likuiditas rupiah, melalui operasi pasar terbuka, memperkuat pengelolaan penawaran dan permintaan valas dan langkah-langkah lanjutan untuk pendalaman pasar uang. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*