Rupiah Menguat di Perdagangan Asia

INILAHCOM, Tokyo – Kurs rupiah Indonesia menguat di perdagangan Asia, Selasa (06/10/2015). Tampak terdukung peningkatan selera risiko (risk appetite) menyusul menguatnya spekulasi bahwa Federal Reserve akan menunda menaikkan suku bunganya setelah data ekonomi AS mengecewakan.

Unit Indonesia naik 1,8 persen menjadi 14.233 per dolar setelah pada awal perdagangan menguat sebanyak 2,2 persen. Ekspektasi berlanjutnya pelonggaran moneter AS, setidaknya untuk saat ini, terlihat membawa para investor kembali ke pasar negara-negara berkembang pilihan.

Terhadap dolar AS, won Korea Selatan menguat 0,52 persen dari posisi Senin sore. Tetapi dolar Singapura turun 0,38 persen terhadap unit AS, sementara dolar Taiwan turun tipis 0,12 persen. Rupee India hampir datar, sedangkan baht Thailand melemah 0,22 persen.

Dolar bertahan terhadap mata uang utama, dibeli 120,45 yen di Tokyo — sedikit berubah dari 120,46 yen di New York pada Senin sore. Euro berdiri di US$1,1182 dan 134,71 yen dibandingkan dengan US$1,1187 dan 134,77 yen di New York.

Data ketenagakerjaan AS buruk yang dirilis pada Jumat telah membujuk banyak pengamat The Fed bahwa bank sentral AS itu akan menunda rencana untuk mengangkat suku bunganya tahun ini. Pandangan itu telah meningkatkan selera investor terhadap risiko, meningkatkan ekuitas internasional dan greenback sementara yen di bawah tekanan.

Mata uang Jepang diperkirakan akan melemah lebih lanjut karena prospek bahwa bank sentral Jepang, Bank of Japan (BoJ), yang memulai pertemuan dua hari pada Selasa, bisa menawarkan lebih banyak langkah-langkah pelonggaran akhir tahun ini. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*