Rupiah Melemah, Peserta Umroh Menurun

Sabtu, 20 Juni 2015 | 22:00 WIB

Uang pecahan dolar AS yang akan ditukar di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, 2 Februari 2015. Mata uang rupiah ditutup turun 0,11 persen di level Rp. 12.686 per dolar AS setelah sempat ditransaksikan di atas Rp. 12.700 per dolar AS. ANTARA FOTO/Wahyu Putro

TEMPO.CO, Jakarta – Melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS berdampak pada menurunnya peserta ibadah umrah ke Tanah Suci Makkah pada kurun waktu Januari hingga awal Ramadan.

“Kurs rupiah yang tinggi menyebabkan banyak masyarakat menunda keberangkatan untuk ibadah umrah,” kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri), Budi Firmansyah, Sabtu (20 Juni 2015).

Dia menyebutkan permintaan ibadah umrah periode Januari hingga awal Ramadan tahun lalu bisa mencapai 600.000 anggota jamaah, namun pada periode sama tahun ini hanya sekitar 500.000 orang.

Dengan melihat perbedaan jumlah jamaah yang diberangkatkan itu, target permintaan ibadah umrah pada 2015 diturunkan hanya 600.000 orang hingga akhir tahun, sedangkan target tahun sebelumnya 700.000 orang.

Pada 2014, paparnya, permintaan umrah hanya dipengaruhi proses validasi visa yang lama yakni sebulan, namun tahun ini meskipun proses validasi visa telah dipercepat hingga 15 hari, permintaan menurun karena melemahnya rupiah terhadap dolar AS.

Penurunan juga dipengaruhi isu gelombang panas yang menyebar dari India ke Timur Tengah dan pengaruh dari penyedia jasa perjalanan ibadah umrah bodong.

“Ada isu gelombang panas yang dari India ke Timur Tengah, bisa 65 derajat Celcius,” tuturnya.

Akibat kurs rupiah yang tinggi, ia mengatakan banyak anggota jamaah yang menunda keberangkatan hingga Desember untuk melihat pertumbuhan ekonomi ke depan.

BISNIS.COM


Distribusi: Tempo.co News Site

Speak Your Mind

*

*