Rupiah Melemah ke Posisi Rp 13.867/USD

shadow

Financeroll – Laju nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa (8/12) sore, bergerak melemah tujuh poin menjadi Rp 13.867 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.860 per dolar AS.  Kurs  rupiah bergerak dalam kisaran yang terbatas dengan kecenderungan melemah tipis terhadap dolar AS menjelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang akan membahas rencana kenaikan suku bunga acuan AS pada pertengahan Desember ini.

Di tengah aksi tunggu pertemuan FOMC itu, pelaku pasar uang cenderung menempatkan asetnya dalam bentuk mata uang yang masuk dalam kategori “safe haven”, salah satunya mata uang dolar AS.  Pelaku pasar uang cenderung hati-hati untuk masuk ke aset berisiko seraya menunggu reaksi pasar global paska bank sentral AS menaikan suku bunganya.

Paket kebijakan pemerintah dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat segera terasa dampaknya sehingga mampu menahan sentimen negatif terutama yang datang dari eksternal.  Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah cukup positif, diharapkan mampu mendorong ekonomi domestik sehingga menjaga fluktuasi nilai tukar rupiah.

Mata uang domestik yang melemah juga dibebani oleh data perdagangan Tiongkok yang diluar harapan ekspektasi pasar.  Kondisi Tiongkok yang belum pulih ekonominya masih membebani perekonomian negara berkembang, termasuk Indonesia sehingga sejumlah mata uang dikawasan Asia cenderung menurun.  Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada hari Selasa (8/12) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp 13.853 dibandingkan hari sebelumnya (7/12) di posisi Rp 13.837 per dolar AS.  [Sugeng R]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*