“Memang penurunan rupiah nggak serta-merta ekspor naik. Walau rupiah turun, tapi ekspor nggak sampai melejit. Tapi memang ada beberapa komoditas yang sudah terlihat naik,” jelas Suryamin, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), di kantornya, Jakarta, Senin (16/3/2015).
Suryamin pun mencontohkan beberapa produk yang ekspornya naik. “Kendaraan dan bagian-bagiannya, ekspor bagus. Ekspornya naik 9% pada Februari 2015 dibandingkan Januari,” sebutnya.
Lalu juga produk furnitur. Suryamin menyebutkan ekspor furnitur alias mebel naik 7% pada Februari 2015.
“Barang furnitur atau rumah tangga, responsnya baik dengan melemahnya rupiah,” tuturnya.
Selain itu, tambah Suryamin, besi dan baja juga diuntungkan karena pelemahan rupiah. “Kemudian kapal laut dan alat-alatnya, ekspor meningkat. Itu bagus,” katanya.
Kemudian, menurut Suryamin, ekspor permadani/karpet juga naik. “Dengan kurs turun, ekspor permadani naik,” ujarnya.
(hds/hen)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
—
Distribusi: finance.detik
Speak Your Mind