Rupiah Masih Bisa Lebih 'Perkasa', Dolar Mulai Dilepas

Jakarta -Pasca dilantiknya Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), pasar keuangan domestik masih diliputi optimisme. Salah satunya terlihat dari penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip data Reuters, rupiah sudah resmi meninggalkan level Rp 12.000 per dolar AS. Dolar AS saat ini berada di posisi Rp 11.981. Posisi terlemah dolar AS adalah di Rp 11.950.

Di usaha penukaran uang (money changer), penguatan rupiah sudah terasa. Seperti di money changer PT Ayu Masagung di Jakarta Pusat.

Hari ini, kurs beli dolar AS di Ayu Masagung adalah Rp 11.990 sementara kurs jual dibanderol Rp 11.995. Dolar AS melemah dibandingkan posisi kemarin di mana kurs beli adalah Rp 12.030 per dolar AS dan kurs jual Rp 11.905 per dolar AS.

Menyikapi pelemahan dolar AS, masyarakat pun kemudian membeli mata uang Negeri Paman Sam ini. Salah satunya adalah Lia yang ditemui detikFinance di money changer Ayu Masagung, Selasa (21/10/2014).

“Kelihatannya mulai kondusif juga (kondisi politik). Kemudian harganya juga sedang bagus. Kebetulan juga saya berencana ingin ada perjalanan ke luar,” tutur Lia.

Lukman, pengunjung Ayu Masagung lainnya, menyatakan ini adalah saat yang tepat untuk melepas dolar AS. Pasalnya, ada kemungkinan dolar AS bisa lebih melemah lagi.

“Kelihatannya Pak Jokowi akan semakin kondusif, jadi rupiahnya masih akan menguat lagi. Jadi kalau punya dolar lebih baik dilepas saja,” tutur dia.

Menurut seorang petugas di Ayu Masagung, penguatan rupiah sudah terjadi sejak Jumat pekan lalu. Pendorongnya adalah faktor politik, yaitu pertemuan antara Jokowi dengan Prabowo Subianto, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.

“Rupiah sedang bagus, dolar sedang turun memang. Yang lain cenderung stabil, tapi ada yang naik juga. Dolar Australia naik 10 poin,” sebut petugas itu.

(dna/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*