Rupiah Loyo Pasca Pernyataan Prabowo, Ini Kata Chatib Basri

Jakarta -Menteri Keuangan Chatib Basri menilai kondisi pelemahan rupiah yang terjadi pada sore ini memang dikarenakan faktor sentimen domestik. Yaitu pasca pernyataan calon Presiden Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa yang menolak hasil Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Akan tetapi, menurutnya ini hanya berlangsung sementara. Tercatat dolar Amerika Serikat (AS) dari posisi Rp 11.515 bergerak ke Rp 11.580 pada saat penutupan. Pelemahannya pun berlangsung tipis.

“Sementara rupiah hanya melemah sekitar 34 point. Lelang bonds hari ini masih bagus kok,” ujar Chatib dalam pesan singkatnya kepada detikFinance, Selasa (22/7/2014)

Secara umum, menurutnya pasar juga tidak terlalu mengkhawatirkan potensi kerusuhan. Sebab, dari kedua belah pihak sudah berkomitmen untuk aksi damai. Sementara dari sisi pemerintah juga telah menyiapkan segala antisipasi semua kemungkinan.

“Pasar tidak perlu khawatir, ini hanya sementara,” sebutnya.

Sebelumnya, Jusuf Kalla, calon wakil presiden nomor urut 2 pendamping Joko Widodo, menilai koreksi di pasar keuangan tersebut merupakan reaksi yang wajar

“IHSG wajar saja, Jakarta sepi hari ini. Biasa ini, jangan khawatir,” tegasnya kala ditemui di kediaman di daerah Kebayoran Baru.

JK, sapaan Jusuf Kalla, menyebutkan bisa saja pasar bereaksi terhadap pernyataan Prabowo. Namun dia belum bisa memastikan.

“Itu bisa saja, tapi kita tidak tahu apakah ada unsur kekhawatiran. Jangan khawatir kok,” ujar JK.

(mkl/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*