Hingga perdagangan siang pasar valas tanah air hari Kamis (4/5), posisi rupiah masih dalam tekanan jual yang cukup besar dari kuatnya dollar AS. Rupiah dibuka dengan posisi yang lebih rendah dari perdagangan sebelumnya dan masih bergerak negatif sekalipun posisi dollar AS sedang dalam profit taking.
Melemahnya rupiah terhadap dollar AS membuat investor asing banyak melakukan profit taking sehingga tercetak net sell yang cukup besar hingga Rp781 miliar lebih. Namun tekanan jual investor asing tersebut lebih sedikit dari support modal IHSG yang sedang masuk zona merah.
Lihat: IHSG 4 Mei Sesi 1 Bergerak Naik Terbantu Aksi Beli Saham Investor Lokal
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot siang ini bergerak negatif dengan posisi melemah 0,13% dari akhir perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13325/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13318/US$. Penguatan kurs hingga siang ini seiring dengan penguatan yang dilakukan BI terhadap kurs jisdor dan juga kurs transaksi antar bank.
Kurs Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini dilemahkan ke 13330 dari hari sebelumnya 13297 pada hari Rabu (3/5), sedangkan kurs transaksi antar bank turun ke posisi 13,397.00 dari posisi 13,363.00 perdagangan sebelumnya.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi melemah hingga akhir perdagangan sekalipun laju dollar AS melambat hingga akhir perdagangan, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13336 resistance 13310 per dollar.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind