Rupiah Kalah dari Dolar AS dan Yen, Tapi Menang Lawan Euro

Jakarta -Nilai tukar rupiah mengalami‎ pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) selama Juli 2015. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pelemahan rupiah pada tingkat eceran adalah 1,25%, dengan dolar sebesar AS Rp 13.419,29.

“Rupiah masih terdepresiasi oleh dolar AS sebesar 1,25%,” ungkap Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, Adi Lumaksono dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Selasa (18/8/2015)

Depresiasi rupiah juga terjadi terhadap yen Jepang sebesar 1,52%. Level terendahnya di tingkat eceran terjadi pada minggu kedua Juli 2015 dengan Rp 108,63 per yen Jepang.

Akan tetapi rupiah lebih perkasa dibandingkan dengan dolar Australia dan Euro.‎ Apresiasi rupiah terhadap dolar Australia adalah sebesar 3,93%. Titik tertingginya pada minggu kelima Juli dengan Rp 9.851 per dolar Australia.

“Karena depresiasi China, itu mempengaruhi mata uang Australia dibandingkan mata uang lain. Makanya rupiah bisa menguat,” ujarnya.

Sedangkan, dibandingkan dengan Euro apresiasinya mencapai 0,10%‎. Dengan level tertingginya ada di minggu keempat Juli 2015 menjadi Rp 14.589 per euro.

“Kalau pelemahan Euro ini masih disebabkan oleh dampak dari Yunani. Penyelesaiannya kan baru pada waktu tersebut,” tegas Adi.

(mkl/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*