Rupiah Jumat pagi menguat Rp13.833 per dolar AS

Jakarta (ANTARA News) – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Jumat pagi bergerak menguat sebesar 40 poin menjadi Rp13.833 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.873 per dolar AS.

“Nilai tukar rupiah melanjutkan penguatan terhadap dolar AS bersamaan dengan beberapa kurs di Asia. Harga minyak dan komoditas lainnya yang bergerak melanjutkan penguatannya menjadi salah satu penopang mata uang rupiah,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Jumat.

Ia mengemukakan bahwa minyak mentah dunia menguat seiring dengan bertahannya isu koordinasi Rusia dan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk menstabilkan harga.

“Situasi itu membuat dolar AS cenderung tertekan seiring dengan menguatnya minyak ditambah sentimen dari pernyataan bank sentral AS (The Fed) dalam Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang pesimistis terhadap prospek perekonomian,” katanya.

Harga minyak mentah jenis WTI Crude pada Jumat (29/1) pagi ini, terpantau berada di level 33,43 dolar AS per barel, menguat 0,63 persen. Sementara minyak mentah jenis Brent Crude di posisi 34,00 dolar AS per barel, naik 0,32 persen.

Dari dalam negeri, lanjut dia, adanya harapan inflasi domestik pada tahun 2016 ini yang rendah, serta diluncurkannya paket kebijakan ekonomi IX serta afirmasi Moody’s terhadap peringkat layak investasi Indonesia memberikan tambahan sentimen positif di pasar keuangan domestik.

“Kondisi yang cukup positif itu, berpeluang rupiah melanjutkan penguatannya terhadap dolar AS,” katanya.

Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova menambahkan bahwa faktor eksternal dan domestik yang positif mempertahankan laju nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada hari ini (Jumat, 29/1).

Ia mengatakan bahwa harga minyak mentah dunia yang kembali bergerak menguat memberi harapan pada mata uang di negara-negara penghasil komoditas, termasuk Indonesia. Diharapkan, harga komoditas kembali pulih sehingga dapat mendukung penerimaan fiskal.

Editor: Fitri Supratiwi

COPYRIGHT © ANTARA 2016


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Speak Your Mind

*

*