Di hari terakhir perdagangan valas pekan ini (19/5) Bank Indonesia melemahkan kembali kurs referensi rupiah untuk transaksi antar bank ke atas kisaran 13400. Sentimen ini menjadi penekan kuat rupiah di pasar spot internasional terhadap dollar AS yang sedang bergerak negatif dan tertekan terhadap rival utamanya. Pelemahan hari ini merupakan pelemahan di hari ke-3 berturut.
Pergerakan rupiah yang negatif terhadap dollar AS menjadi alasan tambahan bagi investor asing tarik modalnya cukup banyak dari bursa saham sehingga tercetak net sell sebesar Rp100 miliar lebih. Tekanan jual investor asing tersebut tidak mampu menekan IHSG yang sedang bergerak positif.
Lihat: IHSG 19 Mei Dibuka Tertekan Kuat Pelemahan Bursa Asia
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot pagi ini bergerak negatif dengan posisi terkini melemah 0,30% dari akhir perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13397/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13403/US$. Dan untuk kurs jisdor BI tetapkan lebih lemah menjadi 13410 dari 13343perdagangan sebelumnya.
Untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot selanjutnya berpotensi melemah oleh kuatnya dollar AS menekan pasar valas kawasan Asia. Sehingga analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13450 dan resistance di 13390.
H Bara/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Jul Allens
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind