Rupiah Gerus IHSG, Ini Rekomendasi 7 Saham

INILAHCOM, Jakarta-Hingga penutupan sore nanti, laju IHSG diprediksi terus tertekan seiring pelemahan rupiah yang nyaris sentuk 14.700 per dolar AS. Setelah support 4.220 ditembus, support berikutnya di 4.160. Inilah rekomendasi untuk tujuh saham.

David Sutyanto, analis First Asia Capital memperkirakan, pada perdagangan akhir pekan ini, IHSG bergerak bervariasi namun masih dibayangi dengan meningkatnya kekhawatiran pelemahan rupiah atas dolar AS yang mendekati level Rp14.700.

IHSG diperkirakan bergerak dengan support 4.220 dan resisten di 4.290 masih rawan koreksi lanjutan. Secara teknikal, support IHSG berada di level 4.220 dan support kedua di angka 4.160. “Di sisi lain, resisten pertama IHSG berada di angka 4.290 dan resisten kedua di level 4.335,” katanya kepada INILAHCOM di Jakarta, Jumat (25/9/2015).

IHSG pada perdagangan Rabu lalu kembali tertekan hingga 2,29% tutup di 4.244,427. Pemodal kembali melepas saham-saham sektoral terutama yang sensitif interest rate seperti perbankan menyusul meningkatnya risiko pasar setelah rupiah menembus level Rp14.600.

Nilai tukar rupiah atas dolar AS Rabu lalu berada di Rp14.623 mengacu pada kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang dilansir Bank Indonesia (BI) atau melemah 1,3%. Sekarang, Jumat (25/9/2015), rupiah bertenger di 14.690 per dolar AS

Sepanjang tahun ini rupiah atas dolar AS telah melemah 17,5% (year to date). Kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi global terutama kekhawatiran atas perekonomian China dan ekspektasi kenaikan tingkat bunga AS telah meningkatkan risiko capital outflow dari pasar emerging market.

Penjualan bersih asing di pasar saham Indonesia Rabu lalu mencapai Rp690,42 miliar. Sepanjang tahun ini hingga Rabu lalu penjualan bersih asing telah mencapai Rp12 triliun. Depresiasi rupiah yang terus berlanjut memicu asing keluar dari pasar saham.

IHSG sepanjang tahun ini telah koreksi 18,80% year to date, berkinerja terburuk di kawasan Asia Pasifik. Koreksi IHSG dan pelemahan rupiah atas dolar AS Rabu lalu terutama terimbas faktor China, setelah data awal aktivitas manufaktur China akhir September ini kembali melemah.

Ini tercermin dari indeks Caixin Flash Manufacturing yang turun ke 47,0 di bawah bulan sebelumnya 47,3. Ini merupakan angka terendah dalam 78 bulan terakhir.

Sementara Wall Street tadi malam kembali terkoreksi untuk tiga hari perdagangan berturut-turut. Indeks DJIA dan S&P masing-masing koreksi 0,48% dan 0,34% tutup di 16.201,32 dan 1.932,24.

Harga minyak mentah tadi malam di US$44,91 per barel, rebound 0,97% setelah anjlok hari sebelumnya 4%. Volatilitas pergerakan di Wall Street dipicu penantian atas kepastian kenaikan tingkat bunga The Fed tahun ini.

Di atas semua itu, David menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*