Rupiah Ditutup Menguat ke Posisi Rp 13.305/USD

shadow

Financeroll – Laju nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat (3/7) sore bergerak menguat sebesar 20 poin menjadi Rp 13.305 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp 13.325 per dolar AS.  Proyek infrastruktur di dalam negeri yang mulai bergerak akan menjadi salah satu penopang bagi pertumbuhan ekonomi ke depan, situasi itu yang menjadi salah satu penopang bagi rupiah.

Beberapa proyek infrastruktur yang mulai jalan ditambah dengan adanya kebijakan Bank Indonesia yang melonggarkan aturan pemberian kredit diharapkan menjaga ekonomi domestik. BI kembali melonggarkan kebijakan makroprudensial melalui penyesuaian kebijkan Giro Wajib Minimum (GWM). Bank Indonesia (BI) juga memperlonggar batas atas Loan to Funding Ratio (LFR) hingga menjadi 94 persen bagi bank yang sudah memenuhi pencapaian tertentu Kredit UMKM dengan kualitas kredit yang baik.

Kebijakan GWM diharapkan dapat mendorong penyaluran kredit terutama ke sektor produktif sebagai upaya untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi. Kekhawatiran pelaku pasar bahwa referendum pada 5 Juli nanti akan berujung pada penolakan proposal mulai mereda, situasi itu menopang mata uang euro dan mayoritas mata uang dunia terhadap dolar AS.  Dolar AS cenderung melemah dipicu oleh memburuknya angka pertambahan tenaga kerja non-pertanian serta naiknya klaim pengangguran Amerika Serikat.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Jumat (3/7) mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat menjadi Rp13.316 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 13.337 per dolar AS. [Sugeng R]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*