Rupiah diprediksi masih sulit bangkit

JAKARTA. Rupiah kian menukik. Penguatan dollar AS memaksa mata uang berlambang Garuda ini tumbang ke level terlemah sejak Agustus 1998. 

Senin (9/3), di pasar spot, rupiah melemah 0,61% menjadi Rp 13.056 per dollar AS. Kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat, rupiah tertekan 0,5% ke level Rp 13.047 per dollar AS.

Ekonom Bank Central Asia David Sumual menilai, penguatan dollar AS adalah faktor utama yang menekan rupiah. Mata uang Negeri Paman Sam kian kokoh setelah data tenaga kerja bulan Februari mendekati target The Fed. “Jadi, peluang menaikkan suku bunga dalam waktu dekat kembali terbuka,” jelasnya.

Head of Research and Analyst PT Monex Investindo Futures Albertus Christian bilang, hasil penjualan sukuk ritel yang mencapai Rp 22 triliun, seharusnya bisa menopang rupiah. Maka, Christian menduga, hari ini (10/3), rupiah konsolidasi, cenderung menguat. Prediksinya, rupiah bergulir antara Rp 13.000-Rp 13.090 per dollar AS.

Namun, David menebak, rupiah masih sulit bangkit. Pasar menanti rapat BI pada 17 Maret nanti. Ada peluang BI memangkas suku bunga karena deflasi. Hari ini, rupiah diprediksi di Rp 12.970-Rp 13.070 per dollar AS.

Editor: Yudho Winarto


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*