Financeroll – Tren menurunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali terjadi pasca rupiah sempat merasakan kenaikan tipis di akhir pekan kemarin yang sekaligus merupakan akhir bulan Mei.
Meski rilis inflasi bulan Mei masih dalam estimasi di angka 0,05 persen-0,17 persen dimana rilis resmi BPS dihasilkan angka 0,16 persen MoM dan 7,32 persen yoy lebih tinggi dari bulan sebelumnya. Selain respon negatif terhadap meningkatnya angka inflasi, pelaku pasar juga merespon negatif rilis neraca perdagangan, yang mengalami defisit lebih lebar sebesar USD 1,97 miliar dibandingkan sebelumnya yang masih surplus USD 670 juta dan lebih besar dari perkiraan defisit.
Sehingga pada perdagangan hari ini, laju nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan akan bergerak di level Rp 11.725 – 11.750 per USD menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI). Kurs rupiah di bawah level resisten Rp 11.614 per USD. [geng]
—
Distribusi: Financeroll Indonesia
Speak Your Mind