Financeroll – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan masih melanjutkan pelemahan meski tipis. Masih melemahnya nilai tukar Euro membuat laju dolar AS masih dalam laju penguatannya.
Pelemahan terjadi setelah pasar merespons negatif pernyataan Presiden AS Barrack Obama bahwa eskalasi tensi geopolitik di Ukraina dapat meningkat, seiring dengan rencana pengenaan sanksi ke Rusia. Hal tersebut membuat kondisi menjadi diselimuti ketidakpastian dan pelaku pasar memilih aset safe heaven.
Kurs rupiah masih akan variatif, dimana pelaku pasar lebih memilih menahan diri jelang libur panjang dan antisipasi rilis data-data ekonomi minggu depan. Sehingga rupiah diperkirakan akan bergerak pada level Rp 11.424-11.450 per USD menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI). Laju rupiah melewati kisaran level support Rp 11.438 per USD. [geng]
—
Distribusi: Financeroll Indonesia
Speak Your Mind