Rupiah Akhir Tahun Lunglai di Rp13.463

INILAHCOM, Jakarta-Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada akhir tahun 2016, Jumat (30/12/2016) sore, bergerak melemah sebesar 30 poin menjadi Rp13.463 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.433 per dolar AS.

Pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Tbk Rully Nova di Jakarta, Jumat (30/12/2016) mengatakan bahwa fluktuasi nilai tukar rupiah masih dipengaruhi oleh ekspektasi pelaku pasar terhadap kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (Fed Fund Rate) pada 2017 mendatang sebanyak tiga kali.

“Sentimen Fed itu masih membuat ketidakpastian di pasar keuangan pada akhir tahun ini,” katanya, Menurut dia, kondisi itu membuka kemungkinan keluarnya aliran dana asing dari pasar negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Kendati demikian, menurut dia, pemerintah cukup responsif dalam mengantisipasi situasi global itu dengan memaksimalkan kebijakan-kebijakan yang telah dikeluarkan sehingga dapat menjaga fundamental ekonomi domestik yang akhirnya bisa berimbas positif pada rupiah.

“Rupiah akan bergerak sesuai dengan fundamentalnya, dalam jangka menengah dan panjang,” katanya.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa laju rupiah kembali mengalami pelemahan seiring dengan permintaan dolar AS pada akhir tahun ini cukup tinggi.

“Adanyapermintaan dolar AS yang cukup besar di dalam negeri menjelang akhir tahun 2016membuat laju mata uang Amerika Serikat masih cenderung kuat,” katanya.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Jumat ini mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat menjadi Rp13.436 dibandingkan Kamis (29/12) Rp13.473. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*