Rumor Bunga Fed Reda, Rupiah Lega

INILAHCOM, Jakarta  – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Senin pagi (6/6/2016)  bergerak menguat sebesar 128 poin menjadi Rp13.467 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.595 per dolar AS.

“Harapan kenaikan suku bunga Amerika Serikat yang mereda membuka ruang penguatan bagi mata uang rupiah terhadap dolar AS,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Senin.

Ia mengemukakan bahwa serapan tenaga kerja Amerika Serikat yang turun menjadi salah satu faktor dolar AS mengalami koreksi. Pertambahan tenaga kerja non-pertanian AS diumumkan hanya 38.000, jauh di bawah rata-rata dalam 5 tahun terakhir yang mencapai 200.000 sehingga situasi itu mendorong dolar AS mengalami depresiasi.

Ia menambahkan bahwa terpangkasnya tingkat pengangguran Amerika Serikat hingga 4,7 persen juga tidak terlalu banyak membantu menopang dolar AS, karena lebih diakibatkan banyaknya angkatan kerja yang keluar dari pencarian pekerjaan.

Di tengah situasi itu, lanjut dia, mata uang rupiah masih memiliki ruang untuk terus melanjutkan apresiasinya, begitu juga dengan aset berdenominasi rupiah lainnya terutama surat utang negara (SUN).

Kendati demikian, ia mengatakan bahwa potensi perlambatan ekonomi Indonesia masih dapat menjadi hambatan bagi rupiah ke depannya. Beberapa data yang sedang menjadi fokus pelaku pasar diantaranya cadangan devisa periode Mei 2016. Selain itu, fokus pelaku pasar juga masih tertuju pada pembahasan kebijakan pengampunan pajak atau “tax amnesty”.

Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada menambahkan bahwa kembali menguatnya laju harga minyak mentah dunia turut memberikan sentimen positif pada mata uang di negara penghasil komoditas.

“Harga minyak mentah dunia yang meningkat membawa dampak positif bagi mata uang di negara penghasil komditas,” katanya.

Terpantau, harga minyak mentah jenis WTI Crude pada Senin (6/6) pagi ini berada di level 49,05 dolar AS per barel, naik 0,88 persen. Sementara minyak mentah jenis Brent Crude di posisi 49,97 dolar AS per barel, menguat 0,66 persen. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*