Rp13.887, Rupiah Menguat 56 Poin Terhadap Dolar AS

INILAHCOM, Jakarta – Nilai tukar rupiah yang tertransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis (07/01/2015) sore, bergerak menguat sebesar 56 poin. Rupiah menjadi Rp13.887 dibandingkan posisi sebelumnya di Rp13.943 per dolar AS.

“Dolar AS melemah terhadap sejumlah mata uang, termasuk rupiah menyusul adanya kemungkinan kenaikan inflasi Amerika Serikat. Kalangan petinggi bank sentral AS (The Fed) menunjukkan masih adanya kekhawatiran mengenai inflasi,” tegas Analis dari PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong, di Jakarta.

Kendati demikian, menurut dia, penguatan mata uang rupiah masih cukup rentan dikarenakan adanya uji coba nuklir oleh Korea Utara, situasi itu dapat menambah daftar kekhawatiran pelaku pasar uang disamping masalah geopolitik Arab Saudi dan Iran di Timur Tengah.

“Bertambahnya kekhawatiran ketegangan geopolitik akan membuat minat investor pada aset mata uang safe haven, salah satunya yakni dolar AS dapat kembali meningkat,” papar dia.

Sementara itu, Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova mengatakan bahwa Bank Indonesia diperkirakan melakukan intervensi terhadap mata uang domestik di pasar valas sehingga mengalami penguatan meski sentimen eksternal cukup negatif.

Ia menambahkan bahwa posisi cadangan devisa Indonesia yang masih relatif baik di posisi US$100,2 miliar per akhir November 2015, masih cukup untuk stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya. Di sisi lain, lanjut dia, kebijakan pemerintah yang telah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM), diproyeksikan dapat memicu konsumsi masyarakat meningkat yang akhirnya akan menopang pertumbuhan ekonomi domestik.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI), Kamis (07/01/2016) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp13.946 dibandingkan hari sebelumnya (06/01/2016) di posisi Rp13.863 per dolar AS. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*