Rp13.860, Rupiah Melemah 26 Poin Terhadap Dolar AS

INILAHCOM, Jakarta – Nilai tukar rupiah yang tertransaksikan antarbank di Jakarta, Senin (07/12/2015) sore, bergerak melemah sebesar 26 poin. Rupiah menjadi Rp13.860 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp13.834 per dolar AS.

“Mata uang dolar AS bergerak menguat terhadap mayoritas mata uang utama dunia. Efek data data penggajian non-pertanian (NFP) AS yang dirilis pada akhir pekan lalu (4/12) masih terasa di awal pekan ini (7/12), khususnya di perdagangan mata uang negara berkembang,” tegas Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta.

Menurut dia, positifnya data NFP itu membuat pasar semakin yakin bahwa bank sentral AS (The Fed) akan menaikan suku bunga acuannya pada Desember ini. Ia mengemukakan bahwa data NFP AS tercatat naik sebesar 211.000 pada November, melebihi konsensus pasar yang sebesar 190.000. Optimisme terhadap perekonomian AS kedepan yang meningkat mendukung harapan kenaikan suku bunga di bulan Desember tahun ini.

Analis dari PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong menambahkan bahwa menjelang rencana bank sentral AS yang akan menaikan suku bunga acuannya membuat mata uang di negara-negara berkembang cenderung bergerak melemah.

“Hingga pertengahan Desember ini pasar keuangan negara berkembang, termasuk Indonesia akan berada dalam fase konsolidasi cenderung melemah,” kata dia.

Kendati demikian, menurut dia, pelemahan nilai tukar rupiah tidak akan signifikan dikarenakan rencana kenaikan suku bunga bank sentral AS sejauh ini telah diantisipasi oleh kalangan pelaku pasar uang.

“Jika memang terjadi kenaikan suku bunga AS maka dampaknya tidak akan menyebabkan krisis di pasar negara berkembang,” imbuh dia.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI), Senin (07/12/2015) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp13.837 dibandingkan Jumat (04/12/2015) di posisi Rp13.833 per dolar AS. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*