Ringgit Malaysia Jatuh ke Terendah 17 Tahun

INILAHCOM, Kuala Lumpur – Kurs mata uang ringgit Malaysia melemah menembus 4,0 terhadap dolar AS pada Rabu (12/8/2015), untuk pertama kalinya dalam 17 tahun, terpukul oleh kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi dan ketidakpastian politik yang berasal dari skandal keuangan pemerintah.

Analis mengatakan devaluasi mengejutkan mata uang yuan Tiongkok juga menekan ringgit, mata uang dengan kinerja terburuk di Asia selama tahun lalu.

Ekonomi Malaysia selama berbulan-bulan telah dirundung kekhawatiran bahwa kemerosotan harga minyak akan merugikan pertumbuhan di negara pengekspor minyak itu.

Perdana Menteri Najib Razak juga sedang berjuang untuk menangkis tuduhan korupsi yang berkaitan terhadap hubungannya dengan perusahaan investasi negara yang dililit utang 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

“Kerentanan Malaysia akan meningkat karena memburuknya kondisi perdagangan, utang yang tinggi, dan posisi fiskal yang rapuh sangat bergantung pada pendapatan yang terkait minyak,” kata Chua Hak Bin, ekonom Bank of America Merrill Lynch.

“Ketidakpastian politik dan 1MDB juga merugikan kepercayaan konsumen dan bisnis.” Ringgit ditutup dekat 4,03 pada Rabu, turun 1,36 persen pada hari ini dan lebih dari 20 persen selama tahun lalu, menurut Bloomberg News.

Najib telah menghadapi tekanan yang kian meningkat pada tahun lalu atas tuduhan bahwa ratusan juta dolar menghilang dari transaksi-transaksi yang melibatkan 1MDB, yang diluncurkan pada 2009.

The Wall Street Journal pada bulan lalu melaporkan bahwa penyidik pemerintah Malaysia telah menemukan hampir 700 juta dolar AS telah dialihkan ke rekening bank milik pribadi Najib.

Najib dan 1MDB telah membantah melakukan kesalahan, dan lembaga anti-korupsi Malaysia telah mengklaim simpanan-simpanan itu adalah “sumbangan” dari pihak tak dikenal, sebuah pendapat yang dipertanyakan oleh para kritikus.

Dana-dana global telah menarik sekitar tiga miliar dolar AS dari pasar saham negara itu pada tahun ini, kata Bloomberg. Indeks saham utama Malaysia telah kehilangan lebih dari 13 persen sejak April.

Tingkat ringgit pada Rabu adalah yang terendah sejak pemimpin waktu itu Mahathir Mohamad menerapkan kontrol modal dan mematok 3,8 ringgit per dolar AS pada 1998 untuk melindungi perekonomian di tengah krisis keuangan regional.

Pemerintah pada Kamis akan meluncurkan angka pertumbuhan ekonomi untuk kuartal kedua, yang analis perkirakan telah melambat dari kuartal sebelumnya 5,6 persen.

Namun, beberapa analis mengatakan pelemahan mata uang itu akan membantu membuat ekspor Malaysia lebih kompetitif dan mungkin meningkatkan sektor pariwisata. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*