Resisten IHSG 5.100, Tujuh Saham Disodorkan

INILAHCOM, Jakarta – Hingga sore nanti, IHSG diperkirakan menguat dengan rentang pergerakan di support 5.000-5.020 dan resisten 5.075-5.100. Tujuh saham pun disodorkan. Apa saja?

David Sutyanto, analis First Asia Capital mengatakan, tekanan jual pemodal asing kemarin reda setelah dua hari perdagangan sebelumnya mereka keluar hingga Rp2 triliun menyusul meningkatnya risiko pasar global. “Risiko tersebut dipicu anjloknya harga mimyak mentah dan krisis mata uang ruble Rusia,” katanya kepada INILAHCOM di Jakarta, Kamis (18/12/2014).

Perhatian pasar kemarin, lanjut dia, beralih mengantisipasi hasil pertemuan the Federal Open Market Committee (FOMC) Meeting Rabu sehingga lebih banyak wait and see dan cenderung berhati-hati mengambil posisi.

Namun pasar optimis hasil FOMC Meeting tidak akan mempercepat kenaikan tingkat bunga AS. “Ini terlihat dari redanya tekanan jual pemodal asing dan aksi beli selektif menyasar sejumlah saham perbankan,” ujarnya.

IHSG sempat menguat 33 poin namun ditutup menguat 9,621 poin (0,2%) di 5.035,649. Sedangkan rupiah atas dolar AS kemarin menguat 1,4% di 12.720 berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang dilansir Bank Indonesia (BI) dari hari sebelumnya di 12.900.

Sementara hasil the Federal Open Market Committee (FOMC) Meeting tadi malam, sebagaimana yang diperkirakan, The Fed belum akan menaikkan tingkat bunganya dalam waktu dekat, meskipun kondisi perekonomian AS saat ini lebih kuat.

“Ini tercermin dari pernyataan The Fed: ‘ It would be patient’ untuk menentukan kapan kenaikan tingkat bunga AS akan dilaksanakan. Kebijakan suku bunga The Fed mendekati nol persen saat ini sudah berlangsung sejak Desember 2006,” papar dia.

Namun The Fed menyatakan waktu kenaikan tingkat bunga AS akan semakin dekat. Konsensus para bankers bank sentral AS, tingkat bunga Fed Funds Rate akan mencapai 1,125% akhir 2015 dan 2,5% akhir 2016.

Hasil FOMC Meeting tadi malam tersebut memicu aksi beli di Wall Street setelah terkoreksi dalam tiga hari perdagangan sebelumnya. Indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 1,69% dan 2,04% ditutup di 17.356,87 dan 2.012,89.

Disamping respons terhadap pernyataan Janet Yellen, kenaikan Wall Street turut dipicu rebound harga minyak mentah yang ditutup di US$56,13 per barel yang memicu kenaikan harga saham sektor energi. Kondusifnya pasar global pascahasil FOMC

Meeting tadi malam berimbas positif pada perdagangan hari ini. Pasar akan lebih percaya diri melakukan pembelian dan peluang rupiah kembali menguat akan terbuka.

IHSG diperkirakan akan menguat dengan rentang pergerakan di kisaran support 5.000 hingga 5.020 dan resisten 5.075 hingga 5.100.

Secara teknikal, support pertama IHSG di angka 5.020 dan support kedua di angka 5.000. Di sisi lain, resisten pertama di angka 5.050 dan resisten kedua di angka 5.075 dan selanjutnya 5.100.

Di atas semua itu, David menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*