Referendum Italia 4 Desember, Pengaruhnya Bagi Pasar Global

Kondisi politik dapat mempengaruhi pergerakan ekonomi suatu bangsa, seperti yang terjadi di Italia. Ketidakpastian kondisi politik di Italia dengan akan dilaksanakannya Referendum hari Minggu besok menekan pergerakan pasar kawasan Eropa pekan ini.

Warga negara Italia akan memberikan suara pada reformasi konstitusi pada hari Minggu dalam apa yang dilihat oleh banyak analis sebagai peristiwa politik paling signifikan Eropa 2016. Apakah ini bisa menjadi lebih berbahaya dari Brexit?

Perdana Menteri Italia Matteo Renzi berkampanye untuk kemenangan “ya” dalam upaya untuk membuatnya lebih mudah untuk mengatur bangsa ke depan.

Reformasi akan menghapus kekuatan dari Senat dan berarti bahwa hukum yang diusulkan hanya akan memerlukan persetujuan dari majelis rendah parlemen, yang bertentangan dengan sistem saat ini yang membutuhkan persetujuan dari kedua lembaga tersebut.

Renzi bahkan telah mempertaruhkan masa depan politiknya pada referendum dan mengatakan ia akan mengundurkan diri jika suara “ya” gagal.

Kampanye  “tidak”, seperti yang diperjuangkan oleh partai populis Five Star Movement (5SM), akan menghambat reformasi untuk merampingkan administrasi publik Italia.

Francesco Oggiano, penulis “Beppo Grillo Parlante”, kepada CNBC pada 14 November mengatakan  “Menurut 5SM, orang tidak akan dapat memilih wakil-wakil mereka sendiri di parlemen dan ini adalah titik paling penting,” jelas Oggiano.

“Hasil (dari kemenangan ‘ya’) akan membuat parlemen penuh birokrat yang dipilih dari partai mereka itu, setelah terpilih hanya akan memuaskan pemimpin mereka bukan kebutuhan masyarakat,” tambahnya.

Jajak pendapat terbaru, yang diterbitkan sebelum fase penutupan dua minggu dari polling di Italia, menunjukkan 53,5 persen menjadi 46,5 persen yang mendukung kampanye “tidak”.

Jika referendum disetujui dan mayoritas pemilih memilih “ya” pada hari Minggu, maka bank UK mengharapkan Renzi untuk tetap sebagai perdana menteri, dimana untuk sistem voting akan diubah dan untuk pemilihan berlangsung di kuartal kedua atau ketiga dari 2017.

Jika reformasi ditolak dan hasil referendum adalah “tidak” maka analis Barclays mengantisipasi Renzi akan mengundurkan diri, sistem voting untuk dimodifikasi untuk menghindari parlemen yang menggantung, pemilihan awal untuk dilaksanakan pada kuartal kedua atau ketiga 2017.

Negara terbesar ketiga dalam ekonomi zona Eropa telah melemah oleh resesi yang mendalam yang meninggalkan € 356 miliar ($ 377 miliar) kredit bermasalah dan bank Italia membutuhkan setidaknya 20 miliar euro pada modal dalam beberapa bulan mendatang untuk menutupi kerugian dari pelepasan utang buruk, menurut laporan Reuters.

Kampanye “tidak” bisa dibayangkan menyebabkan ketidakstabilan keuangan dan bahkan mungkin kepanikan di antara investor yang karenanya akan merugikan secara signifikan untuk sektor perbankan Italia.

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center 
Editor: Asido Situmorang

 


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*