Setelah melewati perdagangan awal pekan dengan tekanan profit taking akhir pekan, pergerakan poundsterling terhadap dollar AS dalam pair GBPUSD kembali rebound oleh sentimen terpangkasnya kekuatan dollar AS. Akhir pekan lalu poundsterling telah terjun ke posisi terburuk sejak perdagangan tanggal 17 Januari 2017 dan bangkit kembali jelang akhir perdagangan,
Untuk katalis penggerak pound sepanjang hari ini sangat minim dengan hanya bertumpu pada laporan Halifax PMI yang diperkirakan menunjukkan data yang meningkat dari periode sebelumnya untuk periode bulan Februari. Namun sentimen positif ini sedang dibayangi oleh dihindarinya perdagangan aset beresiko yang membuat bursa saham anjlok.
Lihat: Dollar AS Belum Mampu Untuk Rally Kuat
Selain sentimen spekulasi Skotlandia keluar dari Inggris, pair GBPUSD mendapat tekanan dari sentimen positif pasar global akan pidato kebijakan dan anggaran pemerintahan AS oleh Presiden Trump dihadapan Kongres.
Pergerakan poundsterling sesi Asia (11:30:00 WIB) bergerak kuat terhadap dollar AS, setelah dibuka lebih rendah dari perdagangan sebelumnya pada 1.2236 di awal perdagangan sesi Asia, kini pair GBPUSD berada di posisi 1.2238 setelah sempat mencapai posisi tertinggi 1.2282 dan terendah di 1.2213.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga penutupan perdagangan sesi Amerika yang berakhir besok pagi, analyst Vibiz Research Center melihat pair GBPUSD dapat tertekan oleh sentimen perdagangan safe haven pasca pemberitaan Amerika Serikat mulai menyebar sistem anti rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) di Korea Selatan (Korsel) sebagai respon dari peluncuran rudal balistik oleh Korea Utara pada Senin pagi (6/3).
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind