Realisasi Untung, Saham Tokyo Berakhir Turun

INILAHCOM, Tokyo – Saham-saham Tokyo berakhir lebih rendah pada Kamis (24/11/2015), tergelincir untuk sesi keempat berturut-turut karena para investor berbalik melakukan ambil untung pada sore, meskipun bursa AS dan Eropa melonjak didukung saham-saham terkait minyak.

Harga minyak mentah melonjak lebih dari 3,5 persen pada Rabu setelah laporan menunjukkan persediaan AS secara tak terduga turun dalam pekan sampai Jumat, mendorong harapan kemerosotan panjang selama setahun mungkin telah keluar dari posisi terendahnya.

Berita itu memicu kenaikan saham-saham energi global, termasuk raksasa seperti Chevron dan Anglo American serta memimpin lonjakan di Wall Street dan di Eropa.

Dan sementara penjualan terakhir melihat saham-saham Jepang membalikkan keuntungan pagi, perusahaan energi mengikuti rekan-rekan mereka di AS dan Eropa. Inpex bertambah 1,98 persen menjadi 1.180 yen, sementara JX Holdings naik 1,97 persen menjadi 506,7 yen.

“Tidak ada banyak faktor yang spesifik untuk menggerakkan pasar hari ini,” Kuninobu Takeuchi, manajer eksekutif portofolio di DIAM Co. yang berbasis di Tokyo, mengatakan kepada Bloomberg News.

Dia menambahkan bahwa bank sentral Jepang (BoJ) secara mengejutkan meningkatkan stimulusnya pekan lalu yang “memiliki efek sebaliknya” dan membuat investor berpikir bahwa bank kehabisan alat untuk mendorong pertumbuhan.

Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo merosot 0,51 persen, atau 97,01 poin, menjadi ditutup pada 18.789,69, sedangkan indeks Topix dari seluruh saham papan utama berakhir turun 0,65 persen atau 9,98 poin menjadi 1.523,62.

Investor kini sedang menunggu rilis angka inflasi, pekerjaan dan angka pengeluaran Jepang pada Jumat.

Sony maju 1,27 persen menjadi 2.950 yen, Canon naik 0,34 persen menjadi 3.760 yen, dan produsen robot industri Fanuc naik 0,78 persen menjadi 21.110 yen.

Namun, Toyota kehilangan 1,24 persen menjadi 7.540 yen, sementara Toshiba turun 1,29 persen menjadi 220,6 yen.

Toshiba yang dilanda krisis meluncurkan restrukturisasi luas awal pekan ini, termasuk PHK ribuan karyawan, karena perusahaan memperingatkan akan membukukan rekor kerugian tahunan 4,5 miliar dolar AS di tengah skandal penggelembungan laba memalukan.

Kesulitan perusahaan besar itu kian mendalam pada Selasa ketika Moody’s dan Standard & Poor’s memangkas peringkat kreditnya menjadi sampah, melemparkan keraguan pada rencana perubahan haluan. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*