RBA Akan Pangkas Suku Bunga

shadow

Financeroll – The Reserve Bank of Australia (RBA) tidak percaya diri dengan kondisi pertumbuhan ekonomi domestik dan global. Bank sentral Negeri Kanguru ini akan memangkas lagi suku bunga.Tahun ini, RBA sudah dua kali menggunting suku bunganya. RBA pertama kali menurunkan suku bunga pada Februari lalu. Lalu, suku bunga diturunkan untuk kedua kali di Mei menjadi 2%.

Risalah rapat RBA tertanggal 6 Oktober 2015 yang dirilis kemarin mengungkapkan, pemotongan suku bunga akan membantu menyeimbangkan ekonomi yang sedang terpukul lantaran penurunan harga komoditas pertambangan. Angka investasi Australia merosot tajam karena dunia usaha sedang bergulat dengan perlambatan ekspor. Sebab, beberapa provinsi utama di China mengurangi kegiatan manufakturnya. Bahkan, produksi baja tahun ini lebih rendah ketimbang tahun lalu.

Menurut catatan rapat RBA, investasi pertambangan hanya menyumbang 5% dari produk domestik bruto (ODB) Australia selama kuartal kedua 2015. Angka itu turun dari triwulan pertama yang berkontribusi 8% terhadap PDB. “Penurunan tingkat suku bunga di awal tahun terus berlanjut untuk memberikan dukungan kepada permintaan agregat, khususnya di sektor investasi dan konsumsi rumahtangga,” kata RBA seperti dikutip Bloomberg.

Cuma, RBA menyatakan, belum ada kebutuhan yang mendesak untuk mengurangi suku bunga pada bulan ini. Sebab, pasar tenaga kerja Australia menguat dalam beberapa bulan terakhir. Mengutip Business Insider Australia, peneliti dari Macquarie Bank menilai bank sentral Australia akan menurunkan suku bunga dalam pertemuan berikutnya, yang berlangsung 3 November mendatang.

Menurut hitungan Macquarie Bank, pasar tenaga kerja di Australia bakal mengendur di akhir tahun ini dan bisa menekan laju inflasi. “Kami tegaskan pandangan kami, bahwa penurunan suku bunga tambahan dan pelemahan dollar Australia dibutuhkan untuk menyeimbangkan ekonomi,” kata Macquarie Bank dalam laporannya. Begitupun dengan sembilan ekonom dari 29 ekonom yang disurvei Bloomberg memprediksikan, RBA bakal kembali menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan depan. Pasar properti yang lesu dikhawatirkan melemahkan ekonomi Australia.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*