Pupuskan Proyeksi, Emas Catat Kenaikan Terpanjang Sejak 2011

shadow

Emas

FINANCEROLL – Harga emas mencatat kenaikan dalam dua kuartal kedua tahun ini, kenaikan sebelumnya terjadi pada 2011 silam. Akhir-akhir ini permintaan emas sebagai safe haven kembali menguat.

Sentimen kenaikan saat ini terindikasi dari melemahnya Dolar AS hingga ke posisi terendahnya dalam sebulan ini terhadap Euro. Hal ini sebagai dampak memburuknya aktifitas bisnis AS, turun dibawah perkiraan pasar. Data ekonomi AS lainnya juga menyatakan bahwa indek manufaktur AS membayangi kenaikan harga perumahan AS saat ini. Harga emas batanganpun melonjak 3 persen harganya sejak akhir Maret silam.

Tercatat harga emas di tahun ini telah naik 10 persen, menghindari tekanan yang muncul dari kenaikan indek saham dan juga melampui indek komoditi sendiri. Menguatnya kembali harga emas ini sangat mengejutkan pelaku pasar, terlebih dengan perkiraan sebelumnya sebagaimana yang diprediksi oleh Goldman Sachs Group Inc. dan Societe Generale SA, bahwa harga emas cenderung menurun di semester kedua ini dan melanjutkan tren menurun yang sudah terjadi sejak tahun lalu.

Alih-alih turun, harga emas justru menguat tajam seiring dengan kenaikan suhu geopolitik yang terjadi di Irak dan Ukraina. Konflik yang terjadi ini membuat permintaan pasar akan emas sebagai pelindung investasi marak kembali. The Federal Reserve seperti membumbui dengan menegaskan akan tetap mempertahankan kebijakan suku bunga rendah meski dana pembelian obligasi telah ditariknya.

Kondisi terkini membuat sebagian investor sudah buru-buru melakukan pembelian kembali emas, berbagai sinyalemen pasar dan kondisi ekonomi meneguhkan keyakinan mereka bahwa harga emas akan pulih dan menembus diatas harga $1,350 per ons kembali. Bagi mereka, melemahnya dolar saat ini adalah alasan yang kuat bagi kenaikan harga emas lebih lanjut.

Untuk kontrak pengiriman bulan Agustus, harga emas diperdagangkan naik 0.2 persen ke $1,322 per ons di bursa Comex – New York. Harga emas sempat menyentuh $1,330.40, yang merupakan harga termahalnya sejak 14 April silam. Harga emas batangan sendiri melonjak 6.1 persen di bulan ini. Indek GSCI Spot milik Standard & Poor yang menghitung 24 komoditi, mengalami kenaikan sebesar 1.4 persen. Indek Saham Dunia MSCI naik 1.7 persen.

Sebagai catatan, sejak Desember 2008 hingga Juni 2011, harga emas telah naik 70 percent setelah The Fed melancarkan kebijakan pembelian obligasi dan memangkas suku bunga pinjamannya.

Menyikapi kondisi yang demikian ini, sebagian investor juga terombang-ambing. Investor yang memilih aman, akan menunggu dan melepas posisi mereka, tak heran angka pemegang asset emas dalam bentuk ETP emas batangan mengalami penurunan menjadi 1,712.9 ton pada 20 Juni 2014 ini, terendah sejak Oktober 2009, data dari Bloomberg. Jatuhnya harga emas tahun 2013 sebesar 28 persen membuat nilai investasi menurun $73 milyar.

Proyeksi Sebelumnya

Fluktuasi harga emas dalam perdagangan berjangka mendekati harga terendah dalam empat tahun terakhir ini, ketika volume perdagangan juga dan suku bunga kontrak juga mengeceil di bursa Comex. Harga emas diperkirakan bisa anjlok hingga ke $1,050 dalam 12 bulan ini, sebuah proyeksi yang dipaparkan Goldman Sachs sejak awal tahun ini dan dipertegas kembali pada bulan Juni ini.

Volume perdagangan memang mengececil, bahkan angka impor emas India sebagai negara konsumen terbesar kedua dunia mengalami penurunan tajam hingga 77 persen sebagai dampak kebijakan pemerintah India dalam melakukan pembatasan impor emas. India memang menerapkan pembatasan impor guna mengurangi deficit neraca anggaran akibat merosotnya nilai devisa mereka. Larangan atau pembatasan impor in mendorong kenaikan biaya dan memberikan tekanan bagi para pembeli emas di India, demikian ungkap All India Gems & Jewellery Trade Federation.

Jatuhnya permintaan emas fisik inilah yang diyakini akan menjadi sentiment paling kuat untuk membuat harga emas anjlok hingga dibawah $1,200 per ons. Kenaikan harga emas saat ini tidak akan berumur panjang, jika kondisi politik melunak kembali, harga emas akan kembali melemah dan turun lagi.(@hqeem)


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*