PT UNTR Siyap Genjot Pendapatan dari PLTU

INILAHCOM, Jakarta- Tiga tender yang sedang diikuti PT United Tractors Tbk (UNTR) akan menguntungkan kinerja anak usaha PT Astra Internasional ini.

Tiga tender tersebut, adalah  pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dengan total kapasitas sekitar 900 megawatt (MW). Total nilai proyek PLTU di Bangka, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan tersebut diperkirakan sekitar USD 1,8 milliar.

Analis PT Recapital Securities, Kiswoyo Adi Joe menuturkan, dengan tiga tender tersebut, akan menambah kapasitas pembangkit listrik Perseroan serta akan meningkatkan pendapatan diluar bisnis batubara Perseroan di kemudian hari.
 
“Rencana mengikuti tiga tender pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dengan total kapasitas sekitar 900 megawatt (MW) dan memiliki nilai proyek sekitar USD 1,8 milliar akan memberikan dampak positif bagi UNTR,” ujar dia di Jakarta, Senin (7/11/2016).
 
 
Menurut dia, saat ini kontribusi pendapatan dari bisnis listrik belum berdampak signifikan. Pendapatan diluar bisnis batubara termasuk bisnis infrastruktur hanya berkontribusi sebesar 15% terhadap pendapatan konsolidasi dan untuk kedepannya Perseroan menargetkan bisnis diluar batubara dapat berkontribusi menjadi 40% terhadap pendapatan konsolidasi Perseroan.
 
Selain membidik tiga tender PLTU, lanjut dia, saat ini Perseroan juga tengah mefinalisasi pinjaman senilai USD 3,2 milliar untuk mendanai pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Tanjung Jati 5 dan 6 berkapasitas 2×1000 MW yang senilai USD 4 milliar.

Saat ini, pendanaan PLTU akan dikucurkan oleh delapan bank. The Japan Bank for International Corporation (JBIC) berkomitmen memberikan 50% dari total pinjaman, sisanya akan di bagi oleh lima bank Jepang dan dua bank asal Prancis. Perseroan memiliki 25% saham dalam proyek PLTU Tanjung Jati 5 dan 6. Sementara Sumitomo Corp memiliki 50% saham dan Kansai Electric sebesar 25% saham.
 
Sebelumnya, Direktur Keuangan Perseroan, mengatakan Perseroan tengah mengikuti tender PLTU berkapasitas 300 MW pada masing-masing lokasi. Kemudian, Perseroan menggandeng perusahaan China untuk membentuk konsorsium dalam salah satu tender tersebut. Perseroan berharap dapat memiliki saham sekitar 20% hingga 50% pada konsorsium. [hid]
    


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*