INILAHCOM, Jakarta – PT Prodia Widyahusada melakukan pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham PRDA di harga Rp6.500 per saham.
PT Prodia merupakan emiten ke-15 di tahun 2016 ini. Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, Selasa (6/12/2016).
Emiten baru dengan bisnis utama pengelolaan laboratorium berlabel Prodia ini menargetkan perolehan dana mencapai Rp1,172 triliun sampai Rp1,5 triliun.
Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty mengatakan, saham yang baru yang diterbitkan pada IPO sebanyak 187,5 juta saham atau sebanyak-banyaknya 20% dari total saham.
“Kami percaya bahwa IPO ini merupakan layanan di seluruh Indonesia yang didukung dengan teknologi mutahir. Kami yang pertama IPO dari sektor laboratorium,” ujar dia di Jakarta, Kamis (10/11/2016).
Menurut dia, rencananya 67% dana IPO akan dipakai untuk mengembangkan dan memperbesar jejaring outlet Prodia. Sekitar 19% akan digunakan untuk memperkuat kemampuan dan kualitas layanan Prodia melalui pembelian alat teknologi, peralatan pemeriksaan mon laboratorium, peralatan teknologi informasi, sisanya 14% untuk modal kerja.
Direktur Utama PT Indopremier Securities Moeleonoto mengatakan, market share Prodia sebanyak 30%. Ini akan menjadi bahan IPO akan direspon positif investor.
“Kita akan pasarkan juga ke investor asing di Singapura dan Hongkong selain pasar domestik,” jelas dia. [hid]
—
Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal
Speak Your Mind