INILAHCOM, Jakarta – PT Matahari Department Store Tbk (LPPF)
melaporkan laba bersih naik 13,4% menjadi Rp2,01 triliun per 31 Desember 2016 dari Rp1,7 triliun pada periode yang sama tahun 2015.
Pada periode ini, perseroan mencatat kenaikan pendapatan bersih menjadi Rp9,8 triliun dari Rp9 triliun. Sementara beban pokok penjualan menjadi Rp3,6 triliun dari Rp3,3 triliun. Dengan demikian laba kotor menjadi Rp6,2 triliun dari Rp5,6 triliun.
Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, Selasa (28/2/2017). Untuk beban usaha menjadi Rp3,6 triliun dari Rp3,3 triliun. Sedangkan keuntungan lainnya menjadi Rp5,8 miliar dari Rp8,1 miliar.
Sementara laba operasi menjadi Rp2,5 triliun dari Rp2,3 triliun. Penghasilan keuangan menjadi Rp30,5 miliar dari RpRp30,8 miliar. Untuk beban keuangan turun menjadi Rp31,7 miliar dari Rp123,6 miliar. Biaya keuangan menjadi Rp1,2 milir dari Rp92,8 miliar.
Laba sebelum pajak menjadi Rp2,53 triliun dari Rp2,24 triliun. Pajak penghasilan menjadi Rp512,9 miliar dari Rp463,9 miliar. Dengan demikian laba bersih menjadi Rp2,01 triliun dari Rp1,7 triliun.
Sementara total aset perseroan per 31 Desember 2016 menjadi Rp4,85 triliun dari Rp3,8 triliun per 31 Desember 2015. Untuk total utang perseroan menjadi Rp3 triliun dari Rp2,7 triliun.
LPPF bergerak dalam usaha jaringan gerai serba ada yang menyediakan berbagai macam barang seperti pakaian, aksesoris, tas, sepatu, kosmetik, peralatan rumah tangga dan mainan serta jasa konsultan manajemen.
Matahari Department Store memiliki 142 gerai yang tersebar di kota-kota besar Indonesia. Pemegang saham LPPF di atas 5 persen adalah Multipolar Tbk (MLPL) (20,48%).
Pada perdagangan hari ini, saham LPPF berakhir di Rp13.650 miliar setelah turun 2,5 persen dari pembukaan Rp13.950 per saham. Dalam setahun terakhir harga tertinggi saham LPPF di Rp21.500 per saham pada penutupan perdagangan 27 Juli 2016. Sedangkan harga terendah di Rp13.325 per saham pada penutupan 22 November 2016.
—
Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal
Speak Your Mind