INILAHCOM, Jakarta – PT Indosat Tbk berencana akan mengeluarkan belanja modal atau capital expenditur (CAPEX) senilai Rp7-7,5 trliun. SUmber dana dari CAPEX ini berasal dari internal cashflow perusahaan.
Alexander Rusli, Direktur Utama Pt Indosat mengatakan bahwa dana capex ini sebagian besar akan digunakan untuk berinvestasi di jaringan. Sebagian lainnya akan diinvestasikan di bidang IT.
“Capex semuanya dari internal cashflow, tidak ada pinjaman,” kata Alexander di Gedung Indosat Jakarta, Senin (3/4/2017).
Menurut Alexander, emiten bursa dengan kode ISAT ini dalam setahun memiliki cashflow kurang lebih sebesar Rp13 triliun, jadi sangat mungkin untuk menutup dana capex yang akan digunakan tahun ini.
Selain itu, ISAT juga berencana untuk menerbitkan obligasi yang akan digunakan untuk refinancing 50% utang dalam dolar.
“Obligasi sebetulnya untuk refinance yang dolar, ada kisaran 18%. Disitulah mau dimaintain sekitar 9%,” katanya.
Sedangkan menurut data dari Moody’s Investor service, utang ISAT dalam dolar telah menyusut hingga 12% di tahun ini, dari sebelumnya sebesar 20% di tahun 2015.
Untuk diketahui, sampai saat ini emiten di sektor telekomunikasi ini masih memiliki hutang kepada beberapa kreditur luar negerinya. ISAT masih memiliki utang pada ANZ Banking Group Ltd sebesar US$100 juta, pada HSBC France sebesar US$60,4 juta dan pada AB Svensk Exportkredit sebesar US$19,6 juta. [hid]
—
Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal
Speak Your Mind