Produksi Manufaktur China Naik 6,5% di Mei

INILAHCOM, Beijing – Produksi manufaktur  China tumbuh 6,5 persen di bulan Mei dari tahun sebelumnya, sedikit lebih baik dari ekspektasi.

Kenaikan ini seiring dengan penjualan ritel yang meningkat lebih dari yang terlihat 10,7 persen, namun investasi aset tetap Januari sampai Mei tumbuh 8,6 persen-lebih rendah dari perkiraan.

Analis yang disurvei memperkirakan produksi pabrik akan tumbuh 6,3 persen di bulan Mei, sedikit berkurang dari pertumbuhan 6,5 persen di bulan April.

Investasi fixed-asset diperkirakan tumbuh 8,8 persen selama lima bulan pertama tahun ini, turun dari 8,9 persen pada Januari-April. Penjualan ritel naik 10,7 persen di bulan Mei dari tahun sebelumnya, tidak berubah dari bulan April dan di atas ekspektasi analis untuk kenaikan 10,6 persen.

Pertumbuhan investasi swasta melambat menjadi 6,8 persen pada Januari-Mei dari 6,9 persen dalam empat bulan pertama. Hal ini menunjukkan sedikit melemahnya minat sektor swasta untuk berinvestasi. Sebab perusahaan swasta kecil dan menengah masih menghadapi tantangan dalam mengakses pembiayaan.

Investasi swasta menyumbang sekitar 60 persen dari keseluruhan investasi di China.

China menargetkan pertumbuhan sekitar 9 persen pada investasi aset tetap untuk 2017, dan memperkirakan penjualan ritel akan meningkat sekitar 10 persen. China telah memangkas target pertumbuhan ekonominya menjadi sekitar 6,5 persen tahun ini untuk memberi ruang bagi para pembuat kebijakan untuk mendorong reformasi dan kandungan yang menyakitkan.

Risiko finansial setelah bertahun-tahun stimulus berbahan bakar utang.

Beijing terus memperketat sekrup pada bentuk pembiayaan yang lebih berisiko, yang diperkirakan akan menyeret ekonomi terbesar kedua di dunia dalam beberapa bulan mendatang setelah kuartal pertama yang luar biasa kuat.

Kunal Ghosh dari Allianz Global Investors mengatakan penurunan investasi aset tetap merupakan indikasi positif untuk melakukan deleveraging.

“Kami sangat menyukai hal itu, jika tidak mereka akan membangun jembatan ke mana-mana dan itulah yang tidak dilakukan China,” kata manajer portofolio pasar negara berkembang tersebut, seperti mengutip cnbc.com.

Proyek One Belt, One Road juga akan membantu mengurangi kelebihan kapasitas, tambahnya.

Biro statistik China mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ekonomi mempertahankan momentum “suara dan mantap” di bulan Mei di tengah reformasi.

“Namun, kita harus sadar bahwa masih ada faktor destabilisasi dan ketidakpastian baik di dalam maupun luar negeri,” tambah biro tersebut.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*