Presiden ADB: Tidak Ada Perang Mata Uang di Asia

INILAHCOM. Manila — Presiden Asian Development Bank (ADB) Takehiko Nakao mengatakan Asia tidak sedang menghadapi perang mata uang yang dipicu China.

Menurut Nakao, penurunan yuan dalam sepekan terakhir mencerminkan pasar, bukan campur tangan buatan.

“Pemerintah China tidak ikut campur. Itulah sebabnya ada penyusutan lebih,” ujar Nakao kepada wartawan di Manila dan dikutip Channel News Asia.

Nakao juga mengesampingkan penurunan signifikan di China, dan mengatakan posisi fiskal negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu kuat, inflasi terkendali, dan memberi ruang untuk merangsang pertumbuhan.

Depresiasi yuan yang berkelanjutan membuat banyak negara Asia tertekan, dan dipaksa melemahkan mata uang mereka agar tetap kompetitif dengan mesin ekspor China.

“Jika ada penyusutan yang sangat ceapt, mungkin menyebabkan volatilitas di paasr dan negara-negara lain mungkin mengikuti kasus ini,” demikian Nakao. “Sudah beberapa negara mendepresiasi mata uang. Tapi saya tidak berpikir yang terjadi adalah perang mata uang.”

ADB, menurut Nakao, mengatakan pertumbuhan ekonomi China tahun 2015 adalah 6,9 persen, dan 6,7 persen tahun ini.

“Ada ruang untuk stimulus jika pertumbuhan turun, karena posisi fiskal China kuat dan inflasi terkendali,” ujar Nakao.

ADB, menurut Nakao, akan bekerja sama dengan Beijing — yang didukung Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) — dan mengumumkan beberapa proyek transportasi, jalan, energi terbarukan, dan air.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*