Rendahnya harga minyak terjadi karena melimpahnya pasokan, sementara permintaannya melemah.
Dalam ‘Commodity Markets Outlook’ yang dikeluarkan, Bank Dunia memangkas prediksi 37 komoditas, termasuk minyak.
Para ekonom Bank Dunia menyatakan, permintaan minyak akan terus melemah, sementara pasokannya terus bertambah dari Iran serta Amerika Serikat (AS).
Harga minyak bisa jatuh 27% tahun ini, setelah tahun lalu anjlok 47%. Harga minyak yang dijadikan acuan adalah rata-rata harga minyak jenis Brent, Dubai, dan West Texas Intermediate.
“Harga minyak dan komoditas rendah akan terus bersama kita untuk sementara waktu,” kata John Baffes, Ekonom Senior sekaligus kepala penulis laporan ini, seperti dilansir dari Reuters, Rabu (27/1/2016).
Harga minyak mungkin akan pulih secara berkala di tahun ini, namun kenaikannya kecil.
Di awal Januari ini, Bank Dunia juga memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia, karena melemahnya kinerja ekonomi negara berkembang. Kondisi ini menyebabkan proyeksi permintaan komoditas akan melemah, dan harga akan jatuh.
(dnl/drk)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
—
Distribusi: finance.detik
Speak Your Mind